Kabag Perekonomian Setdakab Fajar M Gultom. PALAPA POS/ALPON SITUMORANG

Fajar: Kita Akan Turun Langsung Memantau

TAPUT - Hingga kini, harga tabung gas elpiji ukuran 3 Kg belakangan ini di Kabupaten Tapanuli Utara ditingkat kios pengecer tidak beranjak turun. Harganya terus bertahan dan bertengger di kisaran Rp 25-26 ribu membuat para Ibu rumah tangga kelimpungan, sudah mahal tabung gas Elpiji pun belakangan sulit ditemukan.

Berdasarkan penelusuran PALAPA POS, (4/6/2018) di sejumlah kios pengecer saat ditanyakan kenapa harga gas Elpiji tidak pernah turun melainkan tetap bertahan di harga Rp 25-26 ribu, pemilik kios pengecer itu mengatakan ditingkat pangkalan pun sudah mahal.

“Bagaimana kami tidak menjual mahal, sedangkan kami mengambil dari pangkalan harganya mencapai Rp 22-23 ribu pertabungnya, “ ungkapnya tidak mau menyebutkan namanya.

Dikatakannya, mereka selaku pedagang tetap mengambil keuntungan. “Kami hanya ambil untung sedikit, justru yang mahal itu di pangkalan, kalau mereka jual murah kamipun pasti menjualnnya murah,” tukasnya.

Saat ditelusuri di sejumlah pangkalanmenjual tabung gas Elpiji isi 3 Kg. Ternyata hasil penelusuran harganya cukup bervariatif, ada yang menjual Rp 20 ribu bahkan ada menjual hingga Rp 23 ribu bagi warga yang langsung membeli ke pangkalan.

Salah satu ibu rumah tangga yang ditanyai berapa harga satu tabung gas Elpiji usai membeli di pangkalan yang berada di jalan lintas Hutabarat mengatakan harganya Rp 23 ribu.

“Harganya Rp 23 ribu, ya lebih baiklah kami intip ini daripada membeli Rp 26 ribu. Kan lumayan Rp 3 ribu lagi buat ongkos anak-anak sekolah, “ ungkapnya.

Dia berharap harga tabung gas Elpiji dapat dinormalkan Pemkab Taput. “Sudah cukup lama harganya tidak pernah turun, kami mohonlah Pemkab turun tangan mengontrol harga,“ pintanya.

Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Tapanulin Utara Fajar M Gultom saat dikonfirmasi mengatakan ijin pangkalan itu dari agen .

“Sudah ada harga resmi baik itu ditingkat agen, pangkalan maupun pengecer. Kalau untuk tingkat agen HETnya di kisaran Rp 16-18 Ribu kalau dipangkalan sekitar RP 18 hingga 19 ribu," terangnya.

Jadi pangkalan tidak boleh menjual Elpiji diharga Rp 23 ribu, itu sudah melebihi HET.

“Kita akan tanyakan agen dan meminta menegur pangkalannya. Pastinya kita akan lakukan monitoring apalagi menjelang lebaran," tukasnya.

Dikatakan Fajar, jika harga ditingkat pangkalan tinggi pastinya kios pengecer akan menjual tinggi.

“Kita akan tegas ke agen agar menertibkan pangkalan yang nakal," pungkasnya. (Als)

Previous Post Pasien ODGJ Puskesmas Parsingkaman Dilepas Pasung Dinkes Taput
Next PostTaput Kembali Raih Opini WTP Keempat Kalinya