
Alat berat milik PUPR sedang bekerja melakukan normalisasi areal persawahan yang sering dilanda banjir bila hujan turun. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Dinas PUPR Normalisasi Saluran Air Terbentang di Tiga Desa
PAHAE JAE - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tapanuli Utara melakukan normalisasi saluran parit alam yang membentang di tiga Desa, yakni Nahornop Marsada, Setia dan Suka Maju Kecamatan Pahae Jae.
Saluran parit alam yang dulu lebarnya hanya 50 cm cukup membuat warga pemilik lahan di tiga desa yang cakupan luasannya mencapai 70 hektar lebih sering diterjang banjir bila hujan turun. Camat Pahae Jae Rianto Lumbantobing, Minggu (15/4/2018) membenarkan proses normalisasi parit alam di tengah persawahan.
Dikatakannya, bila hujan sedikit saja jalan lintas Sarulla-Sipirok sepanjang persawahan itu pasti banjir. Parit yang lebarnya hanya 50 cm tidak mampu menampung luapan air sehingga jalan lintas sering tergenang hingga mencapai 50 cm dan juga merusak areal persawahan.
"Sudah sering terjadi dan terkadang padi baru ditanam ataupun jelang panen diterjang banjir. Makanya kita kemarin minta ke Pak Bupati Nikson Nababan kiranya cepat ditangani," kata Rianto.
Dikatakannya, permintaan warga akhirnya terwujud saat ini normalisasi hampir rampung. "Sudah dua minggu alat berat bekerja melebarkan parit hingga mencapai 5 m, dan bila hujan nantinya tidak akan terjadi lagi banjir melanda persawaan maupun jalan lintas Sarulla Sipirok," tukasnya.
Kadis PUPR Anggiat Rajagukguk membenarkan normalisasi parit guna mengantisipasi banjir bila hujan turun. "Kita sering dapat laporan bila hujan turun daerah itu sering banjir hingga ke persawahan warga," ungkapnya.
Bupati Nikson sebelum cuti telah memerintahkan alat berat segera menangani," Baru inilah alat kita bisa bergerak disana, karena padatnya jadwal di berbagai kecamatan dan memang seluruh alat berat milik PU fokus membuka jalan," katanya.
Teknisnya dikatakan Anggiat, alat berat melakukan pelebaran dari 50 cm sebelumnya menjadi 5 meter, normalisasi parit diperkirakan sepanjang 5 km. "Airnya akan dialirkan ke sungai Batang Toru, kita yakin dengan normalisasi ini jalan maupun areal persawahan yang sering dilanda banjir tidak akan terjadi lagi," katanya. (als)