Profesor Elwin Tobing dari Universitas California Los Angeles USA saat pemaparan FGD di rumah dinas Bupati Taput terkait pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Raya. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Pendirian UNTARA, Prof Elwin Tobing: Kenapa Tidak dari Dulu

TAPANULI UTARA - Profesor Elwin Tobing dari Universitas California Los Angeles (UCLA) mengeluarkan statmen mengejutkan dalam agenda Focus Group Discussion (FGD), di rumah dinas Bupati Taput, Senin (3/2/2020) malam.

Lulusan Doktor ekonomi University of IOWA USA tersebut dengan sangat krusial menyebutkan ide pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Raya sudah sangat terlambat.

“Kenapa tidak dari dulu, seharusnya ini sudah dua puluh tahun yang lalu, dan saya selaku putra daerah siap mendukung," sebut Presiden Inadata Consulting California tersebut.

Jika dibandingkan dari tingkat populasi warga California USA 40 juta jiwa dengan Sumut 15 juta jiwa, sangat jauh dengan jumlah PTN yang ada.

“Sumut punya 3 PTN sedangkan California itu ada 148 Perguruan Tinggi Negeri belum lagi dihitung swasta, " kata lulusan S2 ekonomi publik Northteastern University Boston Amerika tahun 1998 itu.

Elwin menyarankan, kalau mau daerah itu maju bisa dengan adanya Universitas Negeri.

“Saya salut dengan Pak Nikson yang punya keberanian memajukan daerahnya melalui pendidikan," ungkapnya.

Dalam FGD tersebut, Elwin meminta rencana aksi punya dua fase yakni persiapan dan development plan.

“Saya lihat persiapan sudah ada baik itu dokumen, membuat study kelayakan hanya perlu rencana kedepan menyiapkan blue printnya untuk pengembangan, sangat perlu bila itu jadi nantinya," sebutnya.

Terkait IAKN yang akan diusulkan jadi UNTARA, Elwin menyatakan sangat layak dan tidak masalah prodi Teologia masuk.

“Banyak seperti itu dari Institut bertransformasi jadi Universitas Negeri, Teologia juga bisa masuk bagian fakultas umum," terang Elwin.

Sementara itu, Bupati Taput Nikson Nababan mengambil satu kesimpulan dari FGD untuk dimasukkan dalam kajian akademik yakni Universitas Negeri dapat menimbulkan multiplier efek baik sektor barang dan jasa, parawisata, mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan.

“Jadi Tapanuli Raya disebut miskin karena ekspor uang keluar yakni bayar kuliah anak, kalau saja perputaran uang itu disini pasti masyarakatnya sejahtera. Saya lihat hanya dengan pendirian Universitas Negeri pemicu kemajuan," kata Nikson Nababan. (als)

Baca Juga: Tim Study Kelayakan USU Simpulkan Tapanuli Raya Layak Punya Universitas Negeri

Previous Post Tim Studi Kelayakan USU Simpulkan Tapanuli Raya Layak Punya Universitas Negeri
Next PostSoal ‘Outing Class’, Kadisdik Kota Bekasi Keluarkan Keputusan Tanpa Sanksi