
Usai pembukaan pelatihan, Ketua LPK Fukerinja Poltak Silitonga, Kadisnaker Sofian Simanjuntak dan jajarannya dan peserta Diklat saat diabadikan. PALAPA POS/Alpon Situmorang
LPK Fukerinja Diklat 20 Pemuda Magang ke Jepang
TARUTUNG - Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Fukerinja bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tapanuli Utara secara resmi mengadakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi calon peserta magang ke Jepang.
Tercatat, sebanyak 20 pemuda warga Taput menjadi calon peserta magang kerja ke Jepang tersebut. Acara pembukaan Diklat bagi dilaksanakan di Balai Latihan Kerja Silangkitang, Sipoholon, Selasa (24/4/2018). Hadir dalam kesempatan itu, para calon peserta magang, orangtua peserta, Dinas Tenaga Kerja Taput dan pelatih dari LPK FUKERINJA
Kepala Dinas Tenaga Kerja Tapanuli Utara, Sofian Simanjuntak dalam kesempatan itu mengatakan, diklat bagi calon peserta magang kerja ke jepang merupakan kali kedua yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja Pemkab Taput sejak jaman pemerintah Bupati Taput Nikson Nababan. Program tersebut, katanya, telah berjalan pada tahun 2017 lalu.
Dalam menjalankan program tersebut, Dinas Tenaga Kerja Taput bekerjasama dengan LPK Fukerinja akan melatih dan membekali para calon peserta magang tentang bahasa, budaya dan sistem kerja di Jepang. Dengan adanya Diklat, maka warga Taput yang lulus ujian kerja ke Jepang, sudah mempunyai modal untuk bekerja disana.
“Program diklat ini ditampung seluruhnya dari APBD Pemkab Taput. Hal ini merupakan program Bupati Taput Nikson Nababan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Maka itu, upaya Pemkab Taput yang merupakan bagian dari inovasi untuk mengejar ketertinggalan daerah ini, harus kita hargai,” kata Sofian sambil menjelaskan bahwa satu-satunya pemerintah kabupaten di Indonesia yang membiayai pendidikan dan pelatihan magang kerja hanya Pemkab Taput.
Ia mengatakan, pihaknya mengharapkan, seluruh calon peserta magang kerja ke jepang yang mengikuti Diklat di BLK Silangkitang agar serius mengikuti pendidikan dalam beberapa bulan kedepan.Kesiapan dari calon peserta magang, katanya, akan menjadi faktor yang menentukan lulus tidaknya peserta untuk magang kerja ke negeri Jepang.
“Karena bukan kita yang menetukan lolos tidaknya peserta magang ke Jepang. Tapi yang menentukan adalah konsulat Jepang. Harapan kita, dari 20 calon peserta magang, semuanya bisa lulus. Dan walaupun nantinya ada yang tidak lulus, kami yakin etika dan disiplin para peserta sudah terjamin karena mereka sudah mengikuti pendidikan yang sangat ketat selama di BLK,” katanya.
Ketua Fukerinja Tapanuli, Poltak Silitonga meminta, kepada calon peserta magang ke Jepang yang mengikuti diklat di BLK Silangkitang agar mengikuti pendidikan dengan disiplin. Ia menegaskan, para calon peserta magang harus membuat kesepakatan akan mengikuti diklat sampai tuntas.
Hal itu, kata Poltak, untuk mengantisipasi mundurnya peserta di tengah jalan, karena merasa tidak rugi karena biaya ditanggung Pemkab Taput. “Lebih baik kami keras pada saat memberikan pelatihan kepada kalian. Walaupun nanti ada yang merasa tidak senang, itu tidak masalah bagi kami. Asalkan nanti pada saat ujian, kalian lulus dan magang kerja ke Jepang,” katanya.
Ia menjelaskan, pada tahun 2017 lalu, dari sebanyak 40 calon peserta magang ke Jepang, 22 diantaranya dinyatakan lulus ke Jepang dan sisanya akan diusulkan untuk mengikuti kembali ujian.
Poltak menerangkan, para calon peserta magang akan mengikuti tiga tahap ujian setelah mengikuti Diklat di BLK Silangkitang. Ujian dilaksanakan di Medan, kemudian di Bandung dan terakhir langsung ke Politeknik di Jepang.
“Ujian di Medan mereka dibiayai negara. Begitu juga di Bandung. Ujian terakhir di Jepang, mereka sudah dapat gaji. Kalau lulus, maka mereka akan bekerja di perusahaan di Jepang selama tiga tahun dan pulang sudah dapat membawa uang hingga ratusan juta sebagai hasil kerja di Jepang,” terangnya.
Mewakili peserta, orangtua dari Joshua Fransiskus Martahan Situmeang menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Taput yang memprogramkan diklat untuk pelatihan kerja ke jepang. “Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada Pemerintah kabupaten Taput.
Selama kepemimpinan Bupati Nikson Nababan, sambungnya, banyak perubahan termasuk pelatihan ke Jepang ini. "Di bidang lainnya juga seperti infrastruktur, pertanian, kesehatan serta pendidikan mengalami kemajuan,” katanya.
Ia meminta para peserta agar serius dalam mengikuti diklat di BLK Silangkitang. Peserta, katanya, tidak boleh menyerah dan harus terbiasa dengan diklat yang keras dan ketat selama di BLK Silangkitang. “Kami harapkan semoga anak anak kami bisa lulus. Agar mereka berguna di waktu mendatang dan menjadi kebanggaan kepada kami orangtua,” harapnya.
Calon peserta magang Jonas Nainggolan dalam kesempatan itu menitipkan terima kasihnya kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Taput untuk disampaikan kepada Bupati Taput Nikson Nababan yang telah memprogramkan diklat magang kerja ke Jepang tersebut.
“Sebagai orang yang kurang mampu kami senang bisa mengikuti program ini. Jika kami bisa lulus ke Jepang, saat pulang ke kampung, kami akan memgembangkan daerah ini dan membahagiakan orangtua,” katanya. (als)