Gubsu Tengku Ery Nuradi dan Kadiskes Taput Janri Nababan dan lainnya saat diabadikan saat hari Otda Ke-XXXII di Medan. PALAPA POS/ Alpon Situmorang

Janri: Nikson Inisiator Keberhasilan Program Rumah Sehat Jiwa

TAPUT - Kembali dimasa kepemimpinan Bupati Taput Nikson Nababan, untuk pertama kali Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mendapat penghargaan dalam puncak peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXII yang di pusatkan di Medan Sumatera Utara, Kamis (25/4/2018).

Penghargaan yang diserahkan langsung Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, atas inovasi pelayanan publik melalui Rumah Sehat Jiwa bagi pasien bebas pasung.

“Ya benar kita semalam menerima penghargaa dari Pemerintah atas inovasi program bebas pasung," kata Janri, Jumat (26/4/2018).

Penghargaan itu diberikan karena Pemerintah menila inovasi dan terobosan pelayanan publik yang dilakukan Pemkab melalui Dinkes Taput unik dan belum ada dilakukan daerah lain.

“Penghargaan ini buat Pak Bupati Nikson Nababan yang sedang cuti, dan raihan ini tidak akan tercapai tanpa dukungan beliau yang memaksa harus ada program agar pasien terganggu kejiwaannya tidak terpasung," tambahnya.

Oleh karena dorongan dan dukungan Bupati Nikson sebelumnya, Dinkes menggerakkan semua komponen yang ada.

“Kita tegaskan motto "daku kuat, bdanku kuat jiwa ku sehat". Kita buat strategi itulah mendasari terbentuknya rumah sehat jiwa," katanya.

Dalam perjalanan dari desa ke desa, Nikson Nababan mengunjungi dan menyapa masyarakat serta berbagi untuk mengetahui apa masalah dan kendala yang dihadapi. Setiap keluhan dan masalah langsung ditanggapi dan dicari solusinya.

“Itulah awal terdapatnya masih banyak warga yang dipasung akibat terganggu kejiwaanya,” ujarnya.

Data menunjukkan pasien ODGJ di Kabupaten Taput pada tahun 2017 sebanyak 315 orang. Hingga tahun 2018 telah ada pasien ODGJ yang dipasung sebanyak 25 orang dan telah dibebas pasung dari 2017-2018 sebanyak 16 orang.

“Dengan jumlah dipasung cukup banyak, Beliau membuat ide satu tempat untuk menangani mereka sehingga terbebas dari pasungan. Makanya sekarang ada empat pasien dirawat secara gratis," ungkapnya.

Di Puskesmas Pangaribuan yang dijadikan tempat merawat mereka paling lama 3 bulan, dicoba untuk memanusiakan mereka kembali. Caranya, pemberian obat, suntik, pemeriksaan oleh dokter spesialis kejiwaan maupun konseling oleh rohaniawan.

“Kita akan terus fokus untuk merawat mereka sehingga dapat berkumpul ataupun kembali ke masyarakat. Dan juga berupaya seperti keinginan Bupati Nikson Taput warga terganggu kejiwaannya dibebaskan dari pasungan," tukasnya. (als)

Previous Post LPK Fukerinja Diklat 20 Pemuda Magang ke Jepang
Next PostNikson Ajak Seluruh Pihak Berkontribusi Kembangkan Pariwisata Taput