Ilustrasi. PALAPA POS/Istimewa

Harga Bervariasi di Pangkalan Pemicu Gas Elpiji Subsidi Taput Mahal di Pengecer

TAPUT - Harga isi tabung gas Elpiji Subsidi ukuran 3 Kg belakangan ini di Kabupaten Tapanuli Utara ditngkat kios pengecer tidak beranjak turun. Harganya terus bertahan dan bertengger di kisaran Rp 25-26 ribu membuat para Ibu rumah tangga kelimpungan, sudah mahal tabung gas Elpiji pun belakangan sulit ditemukan.

Berdasarkan penelusuran ALAPA POS, Selasa (22/5/2018) di sejumlah kios pengecer saat ditanyakan kenapa harga gas Elpiji tidak pernah turun melainkan tetap bertahan di harga Rp 25-26 ribu, pemilik kios pengecer itu mengatakan ditingkat pangkalan pun sudah mahal.

“ Bagaimana kami tidak menjual mahal, sedangkan kami mengambil dari pangkalan harganya mencapai Rp 22-23 ribu pertabungnya, “ ungkapnya tidak mau menyebutkan namanya.

Dikatakannya, mereka selaku pedagang tetap mengambil keuntungan.

“Kami hanya ambil untung sedikit, justru yang mahal itu di pangkalan, kalau mereka jual murah kamipun pasti menjualnnya murah,“ tukasnya.

Selanjutnya PALAPA POS mencoba menelusuri sejumlah pangkalan yang menjual tabung gas Elpiji isi 3 Kg. Ternyata hasil penelusuran harganya cukup bervariatif, ada yang menjual Rp 20 ribu bahkan ada menjual hingga Rp 23 ribu bagi warga yang langsung membeli ke pangkalan.

Salah satu ibu rumah tangga yang ditanyai berapa harga satu tabung gas Elpiji usai membeli di pangkalan yang berada di jalan lintas Hutabarat mengatakan harganya Rp 23 ribu.

“Harganya Rp 23 ribu, ya lebih baiklah kami intip ini daripada membeli Rp 26 ribu. Kan lumayan Rp 3 ribu lagi buat ongkos anak-anak sekolah,“ ungkapnya.

Dia berharap harga tabung gas Elpiji dapat dinormalkan Pemkab Taput. “Sudah cukup lama harganya tidak pernah turun, kami mohonlah Pemkab turun tangan mengontrol harga,“ pintanya.

Tentunya dengan mahalnya harga di pangkalan memicu naiknya gas Elpiji di kios pengecer, berdasarkan harga eceran tertinggi pangkalan menjual gas Elpiji berada di harga Rp 18 ribu.

Sementara itu, Kabag Perekonomian Fajar M Gultom beberapa kali hendak dikonfirmasi terus turun ke lapangan, bahkan ketika Hpnya dihubungi tidak aktif. (als)

Previous Post Warga Simardangiang Pahae Julu Rasakan Gebrakan Dinkes Taput
Next PostDari 79 SMP/MTs di Taput, Hanya 10 Sekolah yang Siap UNBK