Jalan sisingamangaraja Tarutung ditutup dan dijadikan venue kegiatan SERUNAI. Hengki Tobing/PALAPA POS.
Warga Jalan Sisingamangaraja Tarutung Nyaris Bakar Ban, Protes Penutupan Jalan untuk Kegiatan SERUNAI
TAPANULI UTARA - Ombun Simanjuntak, warga sekaligus pelaku usaha di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Tarutung, nyaris membakar ban sebagai bentuk protes terhadap penutupan jalan untuk kegiatan SERUNAI yang digelar Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara bekerja sama dengan Bank Indonesia. Aksi tersebut terjadi pada Jumat, (12/12/2025) di depan Gedung Sopo Partungkoan Tarutung, yang menjadi lokasi utama acara.
Protes ini dipicu oleh penutupan jalan yang berdampak langsung pada aktivitas usaha warga sekitar. Menurut Ombun, penutupan jalan membuat kawasan tersebut sepi pengunjung dan menurunkan pendapatan para pelaku usaha. Aksinya mendapat dukungan dari warga lain yang juga merasa terdampak oleh kebijakan tersebut.
Petugas dari Pemkab Tapanuli Utara segera turun tangan membujuk Ombun agar membatalkan niatnya membakar ban. Dalam dialog dengan aparat, Ombun menyampaikan kekesalannya atas seringnya penutupan jalan untuk berbagai kegiatan pemerintah daerah.
"Pada Oktober lalu, jalan ditutup selama seminggu untuk pameran Hari Jadi Taput. Kami masih bisa maklum karena itu sudah jadi agenda tahunan. Tapi setelah itu, jalan ditutup lagi untuk lomba fashion show Hari Ulos. Sekarang, untuk kegiatan Natal pun jalan ditutup lagi. Ekonomi sedang sulit, tapi masyarakat malah makin dipersulit. Belum lagi banyak korban bencana saat ini. Bagaimana perasaan mereka melihat pesta-pesta seperti ini?" ungkap Ombun dengan nada kecewa.
Ia menambahkan bahwa biasanya menjelang akhir tahun, usahanya yang menjual kain dan aksesori pakaian ramai pembeli. Namun, sejak beberapa hari terakhir, omzet menurun drastis karena akses jalan ditutup untuk pemasangan tenda kegiatan.
"Karena kesal, kami sampai berdoa agar hujan turun. Teman-teman di sini juga kecewa, tapi mereka memilih diam. Saya hanya meluapkan kegundahan kami semua," ujarnya.
Senada dengan Ombun, Rio Hutagalung, pemilik usaha Jaya Foto yang menyediakan jasa fotokopi dan alat tulis kantor, juga mengeluhkan dampak penutupan jalan terhadap usahanya.
"Penjualan kami turun drastis. Biasanya pelanggan datang karena lewat jalan ini. Tapi sekarang, siapa yang mau datang kalau jalannya ditutup?" keluh Rio.
Ia berharap Pemkab Tapanuli Utara tidak lagi menjadikan jalan utama sebagai lokasi kegiatan. "Kami pengusaha kecil mohon perhatian dari pemerintah," pintanya.
Menanggapi hal ini, Rasyid Siregar dari Toba Systema Organizer selaku penyelenggara acara menjelaskan bahwa kegiatan SERUNAI berlangsung dari 12 hingga 14 Desember 2025. Pemasangan tenda dimulai sejak Rabu, 10 Desember, dan akan dibongkar pada malam 14 Desember.
Adapun penutupan jalan mencakup area dari depan gerai Mr. DIY, UD Grace, Jaya Fotocopy, Aptar Sopar, Marganti Warnet, sejumlah toko kain dan aksesori pakaian, Gaya Baru Foto, hingga Bahagia Bakmi. (Hengki).