Satika Nikson Nababan saat melihat keadaan Ayu di rumah orangtuanya di Hutabaginda, Tarutung. Ayu menderita tumor tulang dan mengakibatkan kakinya bengkak hingga tidak dapat lagi berjalan dengan normal. PALAPA POS/Hengki Tobing

Satika Nikson Nababan Rencanakan Malam Dana Untuk Difabel dan Penderita Kanker

TAPUT - Selain mengunjungi dan membantu biaya perobatan Ayu Daratista Aritonang (16) menderita tumor tulang, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Satika Nikson Nababan juga merencanakan gelar malam tali kasih bagi difabel atau penyandang cacat serta bagi penderita kanker.

Hal itu dibenarkan Satika saat diwawancarai wartawan usai mengunjungi Ayu di rumah orangtuanya di Hutabagasan, Kelurahan VII, Hutabaginda, Kecamatan Tarutung, Selasa (29/10/2019).

Ia menjelaskan, malam tali kasih dengan kegiataan bazaar dan lelang untuk penggalangan dana bagi difabel dan penderita kanker akan dilaksanakan di lokasi galeri Dekranasda Taput, pada 8 November 2019.

"Saya harap bagi yang mengetahui untuk datang dan berkontribusi di acara itu. Karena makna dari kehidupan itu adalah membuat kehidupan lebih bermakna," kata Satika.

Sebelumnya, saat mengunjungi kediaman orangtua Ayu, Satika terlihat menyemangati Ayu untuk terus meminta kesembuhan dari Tuhan.

"Tetap semangat ya dek. Tuhan mengasihimu," sebut Satika, saat melihat keadaan Ayu dengan kaki membengkak di bagian lututnya.

Dalam kesempatan itu, Satika didampingi jajarannya memberikan bantuan biaya perobatan Ayu dan memimpin doa bagi kesembuhannya.

"Doa adalah segalanya. Dan dengan ikhlas hati, kami juga memberikan bantuan biaya pengobatan untuk menyembuhkan penyakit Ayu. Tetaplah bersyukur kepada Tuhan," ucapnya.

Sementara itu, Ayu, yang didampingi Krisman Silitonga (34), ayah tirinya, serta Ibundanya, Lenny Tampubolon (41), mengungkapkan bahwa penyakit yang dideritanya dirasakan sejak Februari 2019.

"Sebelumnya, saya pernah jatuh saat naik sepeda motor sekira akhir tahun 2018. Namun, saat itu, saya tidak merasakan sakit apapun, hingga tiba-tiba merasa sakit luar biasa sejak Februari 2019," jelasnya.

Putri kelas 1 SLTA itu juga menyebutkan, saat malam hari tiba, kondisi sakit pada bagian lutut kakinya semakin menjadi, melebihi apa yang dirasakannya pada siang hari.

Lenny Tampubolon, sang ibunda juga bercerita, bahwa selama ini, Ayu bersekolah di Jakarta. Dan, saat keadaan penyakit yang dialami semakin memburuk, Lenny menjemput putrinya untuk pulang ke Tarutung.

"Rencananya, kami akan membawa Ayu berobat ke RSU di Jakarta. Sebab, sebelumnya, Ayu juga sudah sempat menjalani pengobatan di sana atas penyakit yang didiagnosa tumor tulang oleh tim dokter," terangnya. (eki)

Previous Post Buruh Kota Bekasi Demo Tuntut UMK Naik 15 Persen
Next PostDatuk Kerajaan Padang Konsultasi ke Fakultas Hukum USU