
Puluhan warga Lingkungan II, Kelurahan Pinang Mancung, Tebing Tinggi, yang melakukan unjuk rasa. PALAPAPOS/Ronald Pasaribu
Proyek Jalan Tol Diduga Puluhan Rumah Rusak, Warga Pinang Mancung Desak PT Waskita Karya Bertanggungjawab
TEBINGTINGGI - Warga yang tinggal di Lingkungan II, Kelurahan Pinang Mancung, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Rabu (8/7/2020) siang melakukan unjuk rasa karena rumahnya mengalami kerusakan diduga karena kegiatan pemancangan paku bumi proyek pembangunan jalan tol yang dilakukan PT Waskita Karya.
Dalam aksi unjuk rasa di lokasi kawasan Jalan Merpati Kelurahan Pinang Mancung Tebing Tinggi tersebut, warga menuntut agar pihak perusahaan bertanggung jawab atas kejadian ini.
"Sebenarnya masalah ini sudah enam bulan tidak selesai. Akibat dari pemasangan paku bumi pembangunan jalan tol, rumah kami rusak, dinding dan asbes retak-retak dan saat hujan turun terjadi banjir," ujar beberapa warga yang melakukan unjuk rasa.
Dikatakan salah seorang warga, jika hanya sekedar diperbaiki sebagian besar dari warga menolak, karena dinding yang retak hanya ditambal. Sebab belum tentu hanya plester luar yang retak, tapi bisa saja ikut batu batanya juga sudah ikut retak.
Salah seorang warga lainnya menuturkan, PT Waskita Karya bersedia memperbaiki atau mengganti dengan uang, namun warga menilai uang pengganti tidak sesuai dengan kerusakan yang dialaminya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan II Kelurahan Pinang Mancung Tebing Tinggi, Muji mengatakan, ada 41 rumah warga di sekitar lokasi pembangunan yang rusak dan retak-retak.
"Warga meminta ganti rugi atas kerusakan yang terjadi. Dan usai pemasangan paku bumi, pihak PT Waskita Karya melakukan survei untuk melihat kerusakan yang terjadi pada rumah warga dan menetapkan harga kerusakan tersebut jika diganti dengan uang. Namun jika warga tidak bersedia menerima uang, maka pihak PT Waskita yang akan memperbaikinya," jelas Muji.
Sementara itu, Humas Waskita Karya pembangunan tol STA6+800 Pinang Mancung, M Pasaribu mengatakan, sebelum pemasangan tiang beton (paku bumi) proyek pembangunan jalan tol, pihaknya sudah melakukan survei dan menggambar kondisi rumah warga.
"Sebelum memancang paku bumi, sudah terlebih dahulu rumah warga difoto. Setelah pemancangan paku bumi, ternyata ada kerusakan dan PT Waskita Karya siap membayar sesuai perhitungan yang dilakukan atau Waskita juga siap langsung memperbaikinya," jelas M Pasaribu.
Hingga saat ini, belum ada keputusan apakah warga akan menerima uang atau pihak PT Waskita Karya yang akan langsung memperbaiki rumah warga yang rusak tersebut. (nal)