Dinilai Rugikan Nama Baik Partai, Golkar Kota Bekasi Bakal Laporkan Andi Salim ke Polisi
BEKASI - Kisruh atas kepemilikan gedung DPD Partai Golkar Kota Bekasi yang diklaim Andy Iswanto Salim berbuntut panjang. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Maryadi mengaku dirinya bersama pengurus DPD Partai Golkar Kota Bekasi akan melaporkan Andy Iswanto Salim ke polisi.
Maryadi mengakui bahwa kejadian yang dilakukan Andi Salim saat mendatangi gedung DPD Partai Golkar kemarin, sebagai tindakan yang merugikan nama baik partai.
"Tindakan Andy Salim melukai dan menyinggung kami sebagai kader Golkar. Jadi, kami melaporkan tindakan tidak menyenangkan tersebut ke polisi. Ini merusak simbol Partai Politik, karena sejak saya jadi pengurus pun saya berkantor disini. Ibarat rumah, tahu-tahu ada tamu datang, buka pintu bahkan di dalam video saya lihat miris sekali kalau senior saya Hj. Titin diusir, itu bukan tupoksinya," terang Maryadi saat menggelar Prescon Pers digedung DPD Partai Golkar Kota Bekasi yang terletak di Jl. Jenderal Ahmad Yani, Kel. Margajaya, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020) siang.
Laporan sendiri, kata Maryadi, dengan dalih perbuatan tidak menyenangkan terhadap simbol-simbol partai.
"Jadi ini murni inisiatif kita semua. Teman-teman yang lain lagi mengumpulkan bukti-bukti. Tentunya kita hormati institusi kita disini ya kita akan melaporkan ke Polres Metro Kota Bekasi. Dan kita targetkan sore ini," papar Maryadi.
Lebih jauh, Maryadi mengakui bahwa telah terjadi jual beli aset gedung DPD Partai Golkar Kota Bekasi kepada Andy Iswanto Salim. Hanya saja, Maryadi membeberkan, pembeli belum sepenuhnya melunasi pembayaran.
"Kalau secara rugi, kami juga rugi karena secara beli kami juga belum dibayar semua, belum lunas. Lah kalau beliau menghitung masalah harus ganti sekian, sekian, sekian, tentu saya juga menghitung dong dengan kurs rupiah saat ini," terang Maryadi.
Namun saat ditanya terkait proses aksi jual-beli aset partai tersebut, Maryadi menuturkan, pihaknya memiliki pengacara partai yang bakal menjelaskan hal tersebut, dan saya tidak menjawab lebih jauh.
"Domain saya, saya sebagai Kader Partai Golkar merasa tersakiti akan melaporkan tindakan tidak menyenangkan karena merasa simbol-simbol Partai Golkar dilecehkan. Dimana beliau membentak-bentak senior saya, mengusir senior saya dan ada saksinya," ujarnya.
Disinggung soal momen laporan ini bakal membuat kisruh di Partai Golkar, Maryadi mengungkapkan, tidak akan menimbulkan polemik di internal karena permasalahan tersebut berbeda.
"Pembagian jobdesk sudah jelas, Golkar itu banyak bagian-bagiannya. Justru kalau saya tidak ngomong begini dianggap Golkar itu tidak ada," ujarnya. (lam)
Baca Juga: Klaim Gedung Miliknya, Andy Salim Usir Paksa Pengurus dari DPD Partai Golkar Kota Bekasi