Bupati Nikson Nababan dan Satika Simamora beberapa waktu lalu saat gebyar Lansia yang baru pertama kali dilakukan di Sumatera Utara. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Dukung Program Bina Lansia, Bupati Nikson Nababan Kucurkan Miliaran Dari APBD

TARUTUNG - Untuk meningkatkan program harapan hidup bagi kaum Lanjut Usia (Lansia) di Kabupaten Tapanuli Utara, sejak dilantik tahun 2014 Bupati Nikson Nababan telah mengucurkan anggaran dari APBD.

Total anggaran yang telah digelontorkan sejak tahun 2014 dan direncanakan akan berlanjut tahun ini disetimasi mencapai Miliaran rupah dengan jumlah lansia yang sudah mengikuti kegiatan bina lansia mencapai 17.285 ribu jiwa.

Kadis Kesehatan Taput, dr Janri Nababan membenarkan, program Bina Lansia yang dilaksanakan mulai tahun 2014 merupakan inisiasi Bupati Nikson Nababan. “Memang semua program di dinas kesehatan mengacu ke Permenkes, tapi masing-masing daerah berkreasi dan menitikberatkan programnya kemana, “ katanya, Kamis (8/3/2018).

Menurutnya, kalau untuk Taput difokuskan bina lansia. “Awalnya tahun 2014, atas kebijakan Bupati Nikson kelompok lansia sudah dibentuk disemua Puskesmas, bahkan dananya telah dikucurkan untuk mendukung pemberian multivitamin ke 701 lansia,“ ungkapnya.

Untuk lebih efektif, sambungnya, dibentuk Posyandu Lansia dengan kegiatan senam lansia sekali seminggu, pembuatan sabun cair bekerjasama dengan PKK Kabupaten dipimpin Satika Nikson Nababan.

Tahun 2015, Bupati Nikson kembali mengucurkan anggaran APBD pemberian multivitamin ke 742 yang dananya mencapai Rp72.500.000, dan tetap melanjutkan senam lansia serta pembuatan sabun cair.

Tahun 2016 dikucurkan dana melalui APBD berupa multivitamin kepada 1.720 jiwa lansia serta susu ke 660 jiwa yang total anggaran mencapai Rp73.927.900, selain tetap melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian multivitamin.

“Bahkan dana BOK (bantuan operasional kesehatan) sekitar 10 persen itu diperuntukkan untuk bina lansia. Ketua PKK Taput juga membantu lansia dengan pemberian susu Entrasol, Dancow, baju training,  bakkan sampai mengeluarkan uang pribadinya hanya untuk mendukung bina lansia,“ ungkapnya.

Untuk tahun 2017, anggaran dinaikkan bahkan sasarannya ditambah kepada 1.940 lansia dengan jumlah dana Rp35.000.000, pemberian kaos kepada 400 jiwa yang jumlah dananya mencapai Rp75.000.000. “Hanya di Taput yang pernah melakukan gebyar lansia, dan cukup mendapat sambutan dari orang tua yang tergabung dalam kelompok lansia,“ tambahnya.

Janri mengatakan, untuk tahun 2018 direncanakan pemberian makanan tambahan bagi Lansia yang dananya dari APBD dengan total  Rp1,6 miliar lebih. “Jadi semua program bina Lansia itu menggunakan dana APBD tidak ada dari APBN. Dan semuanya tidak akan berjalan tanpa dukungan total Bupati Nikson Nababan dan juga Ibu Satika Simamora,“ tukasnya.

Sementara itu, Nikson Nababan Bupati non aktif mengatakan program bina lansia itu tujuannya untuk meningkatkan harapan hidup lansia. “Kita kucurkan anggaran APBD kesana agar program itu berjalan, untuk regulasi kita mengacu Permenkes, nah kita fokuskan ke bina lansia,“ ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Nikson menyesalkan, kampanye hitam yang dilakukan paslon lain dengan mengatakan bina lansia itu program pusat.

“Semua itu program pusat, tapi daerah yang mengambil apa yang bisa dilakukannya baik dari program maupun sisi anggaran, nah selain fokus kesehatan balita dan posyandu, lansia pun kita perlu perhatikan sehingga usia harapan hidup mereka meningkat. Kita harus hormati orang tua kita, karena bila tanpa orang tua kita tidak akan ada,“ katanya. (als)

Previous Post Pemkab Taput Terima Hibah Sumur Bor Dari Kementerian ESDM
Next PostUsulan Universitas Negeri di Taput Sedang Dikaji Pusat