
Bupati Taput Nikson Nababan didampingi Kapolres AKBP Horas M Silaen saat menampung aspirasi warga Banuaji 4 seputar dugaan gas beracun di lahan pertanian. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Dugaan Gas Beracun di Banuaji, Nikson: Kita Sudah Surati Kementerian ESDM dan Walhi
TAPANULI UTARA – Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Pemkab Taput) sudah menyurati Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) dan Walhi, saat menerima aspirasi masyarakat Desa Banuaji 4, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara.
Penyampaian aspirasi tersebut seputar keluhan masyarakat terkait adanya dugaan gas beracun mengakibatkan terganggunya sumber penghasilan warga sebagai petani.
"Begitu saya menerima laporan Kepala Desa Banuaji IV pada 21 Oktober 2019, keesokan harinya OPD terkait langsung turun meninjau lokasi dan mengambil sampel, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diperiksa dan tim ahli dari Provinsi juga telah turun mengambil sampel, mereka membenarkan adanya gas beracun pada lahan tersebut. Kita juga telah komunikasi dengan Sarulla Operation Limited (SOL) untuk turun ke lokasi dan menyatakan bahwa itu bukan dampak dari operasional SOL karena lokasi tersebut jauh," kata Bupati Nikson didampingi Kapolres Taput AKBP Horas M. Silaen, Senin (17/2/2020).
"Kita juga sudah mengirim surat kepada Kementerian ESDM dan Walhi agar turun meninjau lokasi," tambah Bupati meminta warga tetap kondusif.
Dalam kesempatan itu, Nikson menegaskan tidak akan berpihak kepada swasta yang merugikan masyarakat.
“Kita masih menunggu hasil data yang lebih akurat dari pihak yang lebih berkompeten agar kita tidak saling menuduh. Apabila hasil dari tim ahli menyatakan bahwa itu merupakan efek dari operasional SOL, kita akan desak mereka untuk bertanggungjawab. Apabila hal ini bukan disebabkan operasional SOL kita akan menyurati Pemerintah untuk memohon relokasi sebagai pengganti lahan kepada masyarakat yang berdampak," tegas Bupati.
Untuk mengantisipasi sementara, Nikson telah memerintahkan OPD terkait mendata lahan berdampak tidak dapat ditanam untuk selanjutnya akan diberikan berupa bantuan sosial dan akan disediakan bibit tanaman bagi petani membutuhkan.
"Saya akan selalu memperjuangkan hak masyarakat saya, namun kita harus objektif sehingga tidak saling menuduh tanpa data akurat dari tim ahli. Untuk kedepannya, saya paling senang apabila kita bisa berdiskusi langsung, silakan datang ke rumah dinas. Dan untuk sementara jauhi dulu lokasi," pungkasnya.
Terpisah, Humas SOL Industan Sitompul mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu informasi resmi pimpinan SOL.
“Kita kabari nanti ya apa hasilnya, kita sedang menunggu info pimpinan," kata Industan. (als)