Warga Janji Angkola Purba Tua yang terganggu kejiwaannya sedang dirawat di rumah sehat jiwa Puskesmas Pangaribuan. PALAPAPOS/Alpon Situmorang

Dinkes Taput Tunjuk Puskesmas Pangaribuan Rumah Singgah

TARUTUNG - Tahun ini, Dinas Kesehatan Taput melakukan Program Rumah Sehat yang khusus diperuntukkan bagi warga penderita gangguan jiwa agar tidak dipasung pihak keluarganya.

Untuk memaksimalkan program rumah singgah untuk merawat pasien gangguan jiwa, Kadis Kesehatan Taput dr Janri Nababan menunjuk Puskesmas Pangaribuan. "Tahun ini harus jalan, itu keinginan Bupati Nikson Nababan tahun lalu agar ditunjuk satu puskesmas khusus merawat pasien gangguan jiwa," kata Janri, Senin (2/4/2018).

Dikatakannya, awal melatarbelakangi rumah sehat bagi pasien gangguan jiwa melihat ada sejumlah warga di berbagai kecamatan melakukan pemasungan. "Beliau sangat miris, dan meminta Saya membuat suatu program yang bisa merawat mereka hingga sembuh sehingga dapat kembali ke keluarganya," tambahnya.

Janri mengatakan, rumah singgah itu telah mulai berjalan dan ada dua pasien sekarang disana menjalani perawatan. "Jadi kita buat satu ruangan khusus dan seluruh obat dan perawatan pasien gratis tapi tetap kita minta dukungan keluarga agar ikut memberikan dukungan moril membantu kesembuhan mereka," ujarnya.

Dengan program rumah sehat jiwa, Janri berharap, Taput akan bebas pasung. "Sudah banyak yang kita bebas pasung, kemarin ada 13 pasien. Kita harap tidak ada lagi pemasungan dengan adanya rumah singgah ini," tukasnya.

Sementara itu, Kabid Penanggulangan dan Penularan Penyakit Risma Panjaitan membenarkan mulai berjalannya program rumah sehat jiwa. "Sudah ada dua pasien dirawat disana abang beradik yakni Boris dan Paima Pasaribu. Keduanya warga Janji Angkola Kecamatan Purbatua," terangnya.

Mereka akan dirawat disana dan obat-obatan yang diperlukan disalurkan Dinas Kesehatan," Gratis baik obat maupun selama dirawat disana, dan tujuan rumah singgah ini agar kedepan Taput bebas pasung," tukasnya.

Sementara itu, Edward Sihombing Kapus Pangaribuan membenarkan, adanya dua pasien gangguan jiwa dirawat inap. "Ada satu ruangan khusus buat mereka, dan demi keamanan dibuatkan pakai terali besi. Perawat pun kita intensifkan khusus menangani mereka," katanya.

Untuk sementara mereka masih tidur dilantai pakai matras karena susah berjalan diakibatkan pemasungan yang didera keduanya cukup lama. "Kita akan coba pulihkan fisik maupun psikis kedua abang beradik tersebut sehingga dapat kembali ke keluarganya," ujarnya. (als)

Previous Post Taput Siap Dukung Muara Lake Toba Fest 2018
Next PostBupati Nikson Inginkan Kemendikbud Promosikan Ulos