Kordinator Sahabat Relawan INH (SHARE INH) Supriyanto saat memberikan bantuan biaya pengobatan Adipati Wira Sanjaya penderita kista dan gangguan saluran empedu. PALAPAPOS/Nuralam

Derita Kista dan Empedu, INH Bantu Biaya Pengobatan Adipati Rp 36 Juta

BEKASI - Adipati Wira Sanjaya (1,7 tahun), penderita kista dan gangguan saluran empedu mendapat santunan sebesar Rp 36 juta dari International Networking for Humanitarian (INH) untuk pembiayaan pengobatannya.

Yanti Susanti, Ibu Adipati menjelaskan, bayinya menderita kista dan saluran empedu sejak berusia 3 bulan, sehingga bilirubinnya mengalami turun naik. Bahkan, kata Yanti, apabila bilirubinnya naik tubuh Adipati berubah warna agak kekuningan.

"Sejak usia tiga bulan, bilirubin Adi memang sudah terlihat, namun karena akses kesehatan di desa yang terbatas, banyak yang menyangka Adi hanya kekurangan cahaya matahari, karenanya Adi hanya berjemur di pagi hari saja tanpa ada kecurigaan apapun," ungkap Yanti saat menerima donasi dari INH, Kamis (18/6/2020).

"Namun, kondisi perutnya membengkak. Saat diperiksa Adi mengidap kelainan genetik kista dukutus kolekdoktus todani tipe 4 Asites Sirosis. Kelainan ini berarti fungsi hati Adi mengalami kerusakan akibat kista disaluran empedu dan diluarnya," bebernya.

Beni Firmansyah, ayah Adi mengatakan anaknya itu membutuhkan perawatan intensif dan pengobatan serius secara medis. Namun, Beni mengakui keterbatasan biaya, sehingga pengobatan Adi selama ini hanya seadanya.

"Saat ini kista Adi bertambah diluar empedu, kami masih harus menambah gizi Adi agar segera cukup untuk melakukan operasi," ungkap warga yang tinggal di Jalan Assyafiiyah Kampung Payangan RT001/007, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi itu.

Sementara Kordinator Sahabat Relawan INH (SHARE INH), Supriyanto menjelaskan Adipati mengalami penyakit langka di Indonesia yang baru dialami oleh ratusan anak balita di Indonesia, sehingga biaya pengobatannya sangat mahal.

Untuk Adipati saja, kata Supriyanto dibutuhkan sekitar Rp 1,5 miliar untuk seluruh biaya pengobatan.

"BPJS hanya bisa meringankan biaya sampai Rp 500 juta saja, sisanya masih butuh biaya individu, termasuk biaya pasca operasi yang akan membutuhkan biaya cukup banyak," terang Supriyanto saat dikonfirmasi.

Supriyanto berharap para dermawan dapat membantu meringankan biaya pengobatan Adipati. Pihaknya juga menerima donasi untuk Adipati melalui INH.

"Terbuka bagi siapa saja untuk ikut andil membantu Adi. INH saat ini sudah menutup bantuan tahap pertamanya. Namun, jika masih ada yang donasi kami akan salurkan ke mereka, kita tidak ingin membantu setengah-setengah dan kita akan terus pantau mereka," ucapnya. (lam)

Previous Post Pemko Tebing Tinggi Masih Berharap Sumber Dana dari Pemerintah Pusat dan Provinsi
Next PostAdaptasi New Normal, 17 Mal di Kota Bekasi Patuhi Protokol Kesehatan