
Ahmad Galeh, tenaga kebersihan di gedung Media Center DPRD Kota Bekasi mengaku senang dengan kenaikan gajinya yang setara dengan UMK Bekasi. PALAPAPOS/Nuralam
Akhirnya Gaji Cleaning Service DPRD Kota Bekasi Setara UMK Bekasi
BEKASI - Terhitung Januari 2020, kesejahteraan tenaga pembersih atau Cleaning Service (CS) dan Security DPRD Kota Bekasi mencapai Upah Minimum Kota (UMK) Bekasi senilai Rp4,3 juta.
Building Management PT Sarana Tata Solusi, Dani membeberkan, peningkatan kesejahteraan terhadap CS dan Security sesuai perjanjian antara pihak perusahaannya dengan Sekretariat DPRD Kota Bekasi.
"Kita sesuaikan dengan perjanjian, makanya gaji CS dan Security sesuai UMK atau sekitar Rp4,3 juta," ungkap Dani, Selasa (28/1/2020).
Dengan kenaikan tersebut, Dani berharap para CS dan Security dapat mengimbangi dengan etos kerja yang baik dan profesional.
"Kita sebut ini bukan kenaikan, tetapi perubahan gaji. Makanya, kita minta mereka bertanggungjawab, disiplin, mematuhi peraturan dan menjaga nama baik perusahaan. Saat bekerja tidak boleh main Hp atau berleha-leha. Kalau melanggar, ya kita beri sanksi," ujarnya.
Sebelumnya, gaji tenaga kebersihan dan Security DPRD Kota Bekasi dibawah PT Adi Dharma Abadi Dian, pada tahun anggaran 2019, untuk CS hanya sebesar Rp1,7 juta dan Security Rp2,4 juta.
"Kalau kemarin di PT ADA Dian, OB cuma digaji Rp1,7 juta, kadang ditambahin Rp50 ribu. Security juga sebulannya cuma Rp2,4 juta. Pokoknya jauh dengan PT yang sekarang," ujar tenaga kebersihan di gedung Media Center DPRD Kota Bekasi, Ahmad Galeh.
Dengan dinaikkannya kesejahteraan berupa gaji pokok, Galeh dengan wajah senangnya berjanji mematuhi seluruh peraturan yang ditetapkan perusahaan maupun sekretariat. "Kita pasti tambah semangat kerjanya. Saya dan para pekerja lain janji akan lebih profesional dan menjaga nama baik perusahaan," katanya.
Hal senada dikatakan Soleh. rekan seprofesi Galeh itu mengungkapkan, sejak dirinya menjadi Cleaning Service di kantor wakil rakyat, belum pernah mendapat kesejahteraan yang setimpal. Padahal, kata Soleh, kebutuhan ia dan keluarganya terus meningkat seiring dengan kenaikan listrik maupun BBM.
"Pertama saya cuma dapat gaji Rp600 ribu, terakhir cuma Rp1,7 juta. Tapi kan kebutuhan keluarga setiap waktu meningkat. Semoga dengan peningkatan kesejahteraan ini, bertahan dan bahkan tunjangan lain bisa dipenuhi," katanya. (lam)