Fhoto kebersamaan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor (kanan) dengan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (kiri). (fhoto: humbanghasundutankab.go.id)

Setelah Bupati Taput, Bupati Humbahas Dosmar Bersikap Terkait Niat Gubernur Sumut Tiadakan FDT 2020 

JAKARTA- Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor tidak sepakat ditiadakan Festival Danau Toba (FDT) tahun 2020.

Tanggapan itu disampaikan terkait adanya pemberitaan di media, bahwa Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berencana tiadakan kegiatan rutin FDT di kawasan Danau Toba di tahun ini.

 “Kalau benar yang diberitakan media terkait ucapan Gubernur Sumut, Saya tidak setuju FDT 2020 ditiadakan. Kalau ada yang kurang sebaiknya dilakukan evaluasi agar lebih baik dan lebih berkualitas,” kata Dosmar dengan tegas kepada palapapos.co.id, Senin (13/2/2020)

Lebih spesifik menyikapi pemberitaan saat dan saat ramai dibicarakan publik baik netizen, Dosmar Banjarnahor  menyampaikan 2 poin sebagai bentuk keinginanya FDT tetap terlaksana pada tahun ini,

1. Agar FDT lebih baik, berkualitas & meriah untuk menarik wisatawan nasional dan manca negara, para bupati membuat FDT kelas dunia dengan dana APBD Kabupaten & kita pasti bisa

2. Masyarakat se-kawasan Danau Toba tidak perlu reaktif, tetapi disikapi secara arif. Mari kita kompak mewujudkan Destinasi pariwisata KSPN yang sudah diseriuskan oleh Bpk.Presiden Jokowi.

Bupati Taput Tolak Ditiadakan Festival Danau Toba

Sebelumnya, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menolak Festival Danau Toba (FDT) ditiadakan. Hal itu ditegaskan orang nomor satu di Pemkab Taput itu menanggapi statment Gubsu Edy Rahmayadi di media akan meniadakan Festival Danau Toba tahun 2020 dengan alasan kurang bermanfaat.

“FDT adalah agenda tahunan bagi daerah di kawasan Danau Toba yang bertujuan mempromosikan wisata serta alat untuk mendatangkan wisatawan lokal dan mancanegara. Saya tidak setuju dengan ditiadakannya FDT 2020," ucap Nikson tegas, Senin (13/1/2020).

Bilapun ada penilaian Gubernur Sumatera Utara yang menyatakan kurang bermanfaat seharusnya disikapi positif dengan mencari cara untuk mengemas lebih menarik bagi wisatawan. 

“FDT ditiadakan bahkan diganti nama, kurang pas. Sebaiknya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melibatkan semua pihak serta duduk bersama menggali event yang disajikan, sehingga menjadi magnet bagi wisatawan," kata Nikson menyarankan.(rbs/als)

Baca Juga: Bupati Taput Tolak Ditiadakan Festival Danau Toba

Baca Juga: BPODT Harap Pemprov Dan Pemkab Rancang Event Tidak Bebani APBN/APBD

Previous Post Ketua DPRD Kota Bekasi Sesalkan Dugaan Pungli Suket Kematian di Kelurahan Margahayu
Next PostPolitisi Senayan Sukur Nababan Angkat Bicara Terkait Rencana Pembatalan FDT Oleh Gubernur Sumut