
Barita Tambunan, pelaku pembunuhan sadis di Sigotom Julu Pangaribuan masih buron. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Polisi Kejar Hingga Ke Rumah Kerabat Pelaku
TARUTUNG - Sudah hampir dua Minggu perburuan yang dilakukan personil Polres Tapanuli Utara untuk mengejar tersangka pelaku pembunuhan sadis di Sigotom Julu Pangaribuan.
Selain menurunkan tim Satwa Polda Sumut, upaya yang dilakukan Polres Tapanuli Utara, selain menyisir kawasan Hutan di Pangaribuan juga mengejar hingga ke kerabatnya.
Kapolres Taput melalui Kasat Reskrim AKP Hendro Sutarno, Kamis (31/1/2019) menegaskan, pihaknya tetap fokus ke pengungkapan tabir keberadaan Barita Tambunan (25), pelaku pembunuhan Dermina Simanjuntak (Op Sudiono) Jumat (18/1/2019) lalu.
Keseriusan pihaknya dibuktikan dengan menurunkan anjing pelacak dan melacak hingga kekerabat pelaku yang diduga bermotif pemerkosaan tersebut.
"Kita sudah buru hingga kerumah keluarganya di Cikampak maupun Medan,namun belum ada tanda-tanda pelaku singgah kesana," ungkapnya via selular.
Hendro mengatakan, meskipun dengan susah payah pihaknya tetap akan terus mencari tersangka. "Kemana pun dia sembunyi akan kita kejar," tegasnya.
Saat ditanyakan apakah besar kemungkinan Barita masih di kawasan hutan sembunyi ataupun sudah keluar, Hendro tidak berani menduga-duga
"Kita tidak bisa bilang begitu, karena hingga kini baunya saja belum tercium apakah dia masih sembunyi atapun sudah lari keluar dari Pangaribuan," ungkapnya.
Sutarno berharap kerjasama seluruh masyarakat bagi siapa yang pernah melihat tersangka segera melaporkan. "Kami mohon bantuannya karena agar dia segera diproses hukum," pungkasnya.
Seperti diberitakan, peristiwa pembunuhan sadis terjadi di Kecamatan Pangaribuan, Jumat (18/1/2019) dini hari sekitar pukul 00.15 Wib.
Peristiwa yang menggegerkan masyarakat Sigotom Julu tersebut, menewaskan Opung Sudiono Simanjuntak (75) serta tersangka yang masih buron Barita Tambunan sempat melukai cucu korban Fransiska Tambunan (14), Nova Olivia Tambunan (9) dan Yohana Tambunan (5).
Kasat Reskrim Polres Taput AKP Hendro Sutarno membenarkan peristiwa pembunuhan yang terjadi di Desa Sigotom Julu tersebut. Kronologis kejadiannya dipaparkan Hendro, Jumat (18/1/2019) sekitar pukul 00:15 Wib, Opung Sudiono beserta cucunya Nova Tambunan dan Yohana Tambunan sedang tidur di ruang tengah.
Tiba-tiba tersangka Barita Tambunan (buron) masuk kedalam rumah dengan melewati jendela, kemudian mematikan lampu kamar. "Barita langsung membunuh Opung Sudiono diduga dengan cara di tusuk di bagian dada," ungkapnya.
Kemudian, setelah melihat korbannya lumpuh, selanjutnya Barita beralih ke Nova Tambunan dengan cara menusuk menggunakan pisau dibagian leher dan Yohana di tusuk di bagian lengan kiri.
Sedangkan yang paling besar cucu korban Fransiska Tambunan lari menghampiri. Melihat itu , tersangka yang sudah gelap mata menarik Fransiska Tambunan ke dalam ke dalam kamar, namun korban melakukan perlawananan serta lolos.
Fransiska yang berhasil lolos berteriak dan minta pertolongan, akhirnya tersangka Barita Tambunan lari dari jendela. "Kami duga motifnya pemerkosaan melihat Fransiska yang ditarik kekamar, sedangkan kedua adiknya ditusuk dileher dan lengan bawah kiri," pungkasnya. (als)