Pilkada 2018 Serap Dana Hampir Rp 50 Miliar
TAPUT - Pelaksanaan Pemilihan serentak 2018 untuk Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Taput dan Gubernur-Wakil Gubernur Sumut menyedot anggaran Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Taput hampir sebesar Rp 50 miliar.
Sekretaris Daerah Pemkab Taput Edward Ramses Tampubolon saat dikonfirmasi PALAPA POS di kantornya, Senin (26/3/2018),mengatakan, anggaran pelaksanaan Pilkada Taput dan Sumut dibagi ke Komisi Pemilihan umum, Panitia pengawas pemilihan dan pengamanan dari TNI/Polri juga Desk Pilkada Tapanuli Utara.
Berdasarkan data yang diperoleh, dana untuk KPU Taput telah ditampung sejak tahun lalu pada P-APBD Taput 2017 sebesar Rp.10.841.667.300. Dan pada APBD Taput 2018 ditampung kembali sebesar 25.069.000.000.
Sementara itu, dana untuk Panwaslih juga sudah ditampung sejak tahun lalu juga pada P-APBD Taput 2017 sebesar Rp 2 miliar. Dan pada tahun ini, ditambahkan lagi sebesar Rp.5.899.000.000.
"Dana untuk KPU dan Panwas ini sudah ditampung sejak tahun lalu, karena sejak tahun lalu KPU dan Panwas sudah melaksanakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan Pilkada ini,"terangnya.
Selain kepada dua lembaga yang menjadi penyelenggaran pemilihan tersebut, dana untuk pengamanan dari TNI/Polri juga ditampung pada APBD Taput 2018 sebesar Rp 6 miliar.
Sedangkan untuk Desk Pilkada yang diketuai Sekda Taput sebesar Rp.190 juta. Jika dijumlahkan, maka semua dana yang disediakan mencapai Rp 49.989.667.300.
Saat ditanyakan, dampak tersedotnya anggaran pelaksanaan Pilkada terhadap pembangunan di Daerah tersebut, Edward mengatakan, bahwa sejumlah pembangunan yang telah direncanakan menjadi tertunda.
“Dengan jumlah dana untuk pelaksanaan Pilkada , tentunya sudah pasti memang pembangunan seperti perbaikan infrastruktur menjadi tertunda. Tapi menampung anggaran untuk pelaksanaan Pilkada juga menjadi keharusan,"katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Taput Poltak Pakpahan kepada PALAPA mengatakan, besarnya dana yang tersedot untuk pelaksanaan Pilkada harus dibayar dengan terpilihnya pemimpin yang berkualitas dan teruji.
"Masyarakat jangan memilih karena iming-iming dan money politik. Tapi pilihlah pemimpin yang berkualitas, punya visi yang jelas dan sudah teruji dan terbukti bukan lagi hanya janji," katanya. (eki)