Salah satu bekas titik rawan longsor yang hingga kini masih mengancam jiwa pengendara, karena bongkahan material dan pohon diantara bantaran perbukitan sewaktu-waktu dapat menimbulkan malapetaka jika tidak segera ditangani. PALAPAPOS/Jes Sihotang

Penanganan Sejumlah Bekas Titik Longsor di Simalungun Dipertanyakan

PARAPAT - Kendati material longsor dan tumpukan lumpur banjir bandang sudah dibersihkan dari bahu jalan di sejumlah titik Jalinsum Parapat-Sibaganding, namun sejumlah pengendara yang melintas dari dan ke Parapat dan sekitaranya tetap diminta waspada.

Pasalnya, penanganan eks longsor yang juga diakibatkan pohon tumbang belum ditangani secara maksimal pihak yang bertanggugjawab. Hal tersebut disampaikan Donal Sinaga (40), Selasa (18/12/2018) di Kota Wisata Danau Toba Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.

Ia berharap, agar instansi terkait paling tidak memasang pita tanda bahaya agar pengendara berhati-hati. Tentunya, Hal ini mejadi perhatian pihak Polres Simalungun, agar dapat membuat rambu lalin disejumlah titik rawan longsor dan termasuk dikawasan bekas longsor, yang kini mengancam para pengendara.

Dari pengamatan Sinaga, yang kesehariannya bekerja sebagai petugas keamanan di Niagara Hotel Parapat, ada sejumlah titik bekas longsor, seperti di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon ditemukan ada tiga titik bekas longsor menuju jalan Bangun Dolok Kelurahan Parapat.

Selanjutnya, empat titik di sepanjang Jalan Lintas Sibaganding-Parapat, satu titik di kawasan Mess Tirtamaya Parapat, satu titik dijalan Josep Sinaga, tiga titik bahu jalan ambruk di sepanjang jalan SM Raja Atas lintas Girsang menuju jembatan si Sera-Sera Girsang.

Diperkirakan, masih ada sejumlah titik rawan longsor yang tidak terpantau yang secepatnya diperbaiki demi lancarnya arus mudik dan arus balik jelang liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mendatang. (jes)

Previous Post Korban Lumpur Lapindo Demo Pelunasan Ganti Rugi
Next PostPolitikus PDI Perjuangan Anggap Pernyataan Prabowo Terkait Indonesia Punah Delusi