Sejumlah warga menaiki mobil yang terdampak banjir di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat. PALAPAPOS/Nuralam

Pasca Banjir di Kota Bekasi, Ribuan Warga Mulai Diserang Penyakit

BEKASI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi merilis sebanyak 5.587 warga di 100 titik lingkungan yang terdampak banjir mulai di serang penyakit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengatakan, diketahui terdapat kurang lebih 100 titik banjir tersebar di 41 kelurahan dari 12 kecamatan yang ada di kota Bekasi mulai terjangkit penyakit.

"Total Kunjungan di Pos Kesehatan sebanyak 5.587 orang dengan kasus tertinggi penyakit ISPA sebanyak 1.583 (24,2%), disusul kasus penyakit Kulit sebanyak 990 (17,7%). Penyakit lainnya seperti sakit gigi, diabetes dan lainnya angkanya kecil," katanya, Rabu (8/1/2020).

Dezi mengakui, selama tujuh hari belakangan ini memang ketinggain air antara 30 cm sampai dengan 6 meter menggenangi wilayah paling tinggi adalah di Perum Pondok Gede Permai kisaran 6 meter yang berada di pinggiran kali cikeas.

Selama itu pula, Dinkes Kota Bekasi mendirikan Pos Kesehatan yang melibatkan 42 Puskesmas untuk disiagakan. 

"Tidak hanya warga terserang penyakit. Dalam catatan kita ada 11 orang yang meninggal dengan penyebab kematian yang berbeda-beda. Ada karena penyakit ada yang hanyut karena banjir," terang Dezi.

Namun, untuk penyakit DBD, Cikungunya, Hepatitis, Tipoid, dan penyakit akibat virus lainnya. Selain itu, Penyakit Leptospirosis serta Penyakit Diare, ia mengaku belum ada yang terkena penyakit tersebut. "Alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang terkena dan mudah-mudahan tidak ada," ujarnya.

Dezi mengimbau, kepada warga yang terdampak banjir, untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah, sekolah, dan perkantoran. Ia menganjurkan agar menerapkan Personal Hygiene serta Hidup Bersih dan Sehat.

Tidak hanya itu, semua Kepala Puskesmas dan jajarannya diminta untuk melakukan koordinasi lintas sektor di wilayah masing-masing serta melakukan pemantauan dan penilaian cepat.

"Mendirikan Pos Kesehatan di lokasi banjir, tempat-tempat pengungsian, puskesmas atau di tempat-tempat lainnya yang dianggap perlu," pungkasnya. (lam)

Previous Post Dibanding Partai Lain, Faisal Klaim Mesin Politik PDIP Paling Siap
Next PostBupati Taput Terima Kunker Anggota DPR RI Sihar Sitorus