NU Imbau Warga Nahdiyin Jangan Terprovokasi
BEKASI - Derasnya arus media sosial dinilai mendiskreditkan Islam Nusantara dan beberapa tokoh Nahdlatul Ulama (NU) belakangan ini, Ketua PCNU Kota Bekasi, KH. Madinah, meminta tidak perlu ditanggapi dengan reaksi yang berlebihan membuat umat terprovikasi.
"Pesan saya jangan ikut-ikutan, mau bilang ini itu. Yang penting kita cinta tanah air, cinta NKRI dan cinta agama. Jadi, warga NU tidak perlu terpancing dan berreaksi," ujar KH. Madinah disela kegiatan Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, Rabu (4/12/2019), di Asrama Haji Bekasi.
Tidak hanya warga NU, ia juga meminta masyarakat umum agar tidak terjebak pada isu-isu yang mengarah kepada perpecahan bangsa. Apalagi, kata KH. Madinah, kontestasi politik sudah selesai dan berada dalam struktur kabinet yang sama.
"Khususnya masyarakat, jangan kena provokasi dan hal yang dilarang agama dan pemerintah. Hilangkan perbedaan 01 dan 02. Sekarang kita kembali bekerja dan beraktivitas. Saatnya kita membaur tanpa melihat golongan atau kelompok," imbuhnya.
Sementara, mengenai adanya upaya yang menyudutkan Ansor dan Banser dengan berbagai cuplikan video dan meme di media sosial, menurutnya hanya sebagai upaya untuk menjelekkan NU.
"Kalau Banser sudah dilatih, mereka fatsun dan taat kepada ulama. Jika ada video atau gambar beredar yang memposting hal-hal negatif, bisa saja ada oknum atau orang yang sengaja memakai seragam Banser, itu mungkin ada upaya mengelabui yang berujung menjelekkan NU," pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan Tokoh NU Kota Bekasi, H. Zaini, menyikapi cibiran atau upaya mendiskreditkan NU Dia meminta, agar dihadapi dengan santun sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.
"Dalam kehidupan relative, ada yang suka dan ada yang tidak suka. Bahkan dizaman Nabi juga banyak yang membencinya. Tetapi, cara Nabi membalas orang yang membencinya dengan cara bijaksana, bahkan saat sakit, Nabi malah menjenguknya. Jadi, sebaiknya kita contoh teladan kita. Gak perlu ditakuti dan dihiraukan. Itu sudah lumrah," ujarnya. (lam)