
Masyarakat yang diundang diberi pencerahan, kegiatan ini juga dihadiri Uspika setempat. PALAPA POS/JESSIHO
Kegiatan Kemenparbud di ‘Monkey Forest’ Sibaganding Jangan Hanya 'Life Servis'
SIMALUNGUN - Kegiatan bersih-bersih digelar di kawasan Monkey Forest/Taman Wisata Kera Batu Lubang Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumut yang juga dihadiri Direktur Destinasi Pariwisata Badan Otorita Danau Toba Tata Syafaat, Rabu (5/12/2018), bersama warga yang dipilah-pilih dari berbagai lapisan.
“Hanya saja kegiatan itu jangan hanya life servis belaka dengan kesan asal ada, memakai anggaran akhir tahun tahun pula, namun jikalau tudak berkesinambungan itu yang bahaya,” kata salah satu warga, B Naibaho (55).
Perlu diketahui, hewan liar jenis primata itu kini sudah banyak yang lebih 'sor' jadi pengemis jalanan di sepanjang Jalan Lintas Sumatera Sibaganding-Parapat. Bukan itu saja, karena banyaknya hama primata jenis Bodat (monyet) itu, populasinya kini semakin meresahkan para pengguna jalan yang menuju wisata Danau Toba.
“Monyet-monyet itu sudah mulai menggangu warga, mencuri dan merusak warung pinggir jalan, seperti di kawasan Panatapan Sibaganding, monyet-monyet itu kerab meringsek masuk dan merampas makan wisatawan,” ujar dia.
Sementara itu, W Simanjuntak (58) menceritakan kejadian yang nyaris mencakar cucunya saat berada di kawasan itu, untung Simanjuntak itu tidak seberapa jauh dari cucunya yamg sudah beranjak remaja itu dan langsung mengusir dan menghardik monyet yang hendak mencakar cucunya itu.
“Nah, dengan adanya kegiatan ini, ada baiknya kesempatan untuk menjinakkan monyet-monyet liar itu diberi kesempapan lagi kepada sang pawangnya si Umar Manik,” katanya.
Untuk itulah, Simanjuntak mengatakan, kegiatan seperti yang dilaksanakan pihak Kemenpar dan BODT itu jangan hanya bersifat sementara dan semi selfie, dokumentasi kegiatan sebagai pertanggung jawaban uang keluar belaka. (jes)