
Bupati Taput Nikson Nababan saat menerima audiensi peserta pelatihan pertanian dari Kecamatan Pangaribuan. PALAPAPOS/Hengki Tobing
26 Desa di Pengaribuan Alokasikan Dana Desa untuk Pelatihan Pertanian Kopi-Kemenyan
TAPUT - 26 Desa di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) mengalokasikan sebagian dana desanya masing-masing untuk pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pertanian kopi dan kemenyan dan pelatihan pengendalian hayati pada tanaman holtikultura.
Camat Pangaribuan, Josua Napitupulu saat dikonfirmasi melalui selulernya kepada palapapos.co.id mengatakan, pelatihan tersebut merupakan kesepakatan antar desa yang ditindaklanjuti Badan Kerjasama Antar Desa di kecamatan Pangaribuan, dengan mengundang para ahli di bidang pertanian kopi dan kemenyan.
"Ada tiga jenis pelatihan, diantaranya pelatihan pengendalian hayati pada tanaman holtikultura, pembudidayaan dan pembibitan kopi dan juga untuk kemenyan," terangnya.
Ia menjelaskan, dalam pelatihan tersebut, petani akan dilatih untuk pembuatan pestisida organik untuk membasmi hama penyakit dengan ramah lingkungan dan mengurangi obat kimia.
Selain itu, pelatihan juga untuk memberikan pemahaman kepada petani tentang pembuatan bibit, bertani kopi dan kemenyan yang baik sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. "Pelatihan berjalan sekitar tiga bulan dan akan berakhir pada Desember ini," kata Josua.
Dalam pelatihan tersebut, ada sebanyak 20 petani berikut lima petani penguji dari tiap-tiap desa yang dilatih Prof Lukas Susanto dari Universitas Sudirman, Tonny Manik dari kelompok tani Namanis Simalungun, pejabat Puslitkoka Jember dan Pusat Proteksi Tanaman Medan. "Untuk pembiayaan pelatihan bersumber dari dana desa masing-masing desa," katanya.
Sebelumnya, Bupati Taput Nikson Nababan telah menerima audiensi para pelaku pelatihan pertanian dari Kecamatan Pangaribuan tersebut di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati, Tarutung, Senin (3/12/2018).
Audiensi juga dihadiri Camat Pangaribuan, para Kepala Desa dan Kepala UPT Pertanian serta Penyuluh Pertanian sekaitan dengan pelaksanaan beberapa pelatihan dan pengujian kepada para petani Kecamatan Pangaribuan tersebut.
Turut hadir narasumber pelatihan antara lain, Prof Loekas Susanto Guru Besar atau Dokter Tanaman Indonesia dari Universitas Sudirman, Toni Manik selaku petani dan penggiat kopi sekaligus fasilitator.
"Saya minta agar Desa-desa di Kecamatan Pangaribuan membentuk BUMDes usaha penangkaran bibit kopi. Pangaribuan harus bangkit untuk lebih dikenal sebagai penghasil kopi. Saya tetap konsisten membangun pertanian yang juga merupakan program Bapak Presiden Jokowi," tegas Nikson.
Ia juga memberikan beberapa gagasan untuk mengkombinasikan pertanian dengan pariwisata agar kopi Tapanuli Utara semakin dikenal dunia luar termasuk upaya mendirikan laboratorium pertanian.
"Para Kepala Desa harus memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan pertanian dengan mengedepankan kepentingan masyarakat. Para penyuluh juga harus tetap belajar, harus memiliki lahan percontohan serta melakukan inovasi. Terimakasih atas perhatian Prof Loekas dan Bapak Toni Manik atas keperduliannya terhadap pengembangan kopi Tapanuli Utara. Semoga usai pelatihan ini nantinya kerjasama tetap berkelanjutan," kata Nikson. (eki)