Ilustrasi.

Kasus Bullying Terhadap Anak di Kota Bekasi Menurun

KOTA BEKASI - Kasus bullying atau perundungan kerap terjadi pada anak-anak, hal itu secara langsung sering dilakukan tanpa disadari, Senin (24/3/2025).

Namun jika dibandingkan dengan periode 2023, jumlah kasus bullying di Kota Bekasi mengalami penurunan yang signifikan hingga akhir Maret 2025. Kendati begitu, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menganggap hal tersebut tidak boleh disepelekan begitu saja.

"Kalau data yang kami terima dari 2023 itu data kasus bulliying yang melaporkan ke KPAD Kota Bekasi mencapai 24 kasus, sedangkan 2024 itu 18 kasus, dan di akhir Maret 2025 ini kita ada sekitar 7 kasus," ungkap Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian.

"Kan sebenarnya ada penurunan tuh dari 2023 s.d 2025, tapi jangan sampai ini membuat kita lengah. ini sebetulnya fenomena gunung es, dan banyak orang yang tidak mau melapor atau bahkan jangan-jangan mereka tidak mengetahui kalau itu bullying," sambungnya.

Kasus perundungan kepada anak, lanjut Novrian menjelaskan bahwa bisa saja terjadi bukan hanya dilingkungan masyarakat saja. Akan tetapi diruang akademik seperti sekolah, seorang guru pun bisa melakukan bullying terhadap murid nya.

"Misalkan sampai saat ini masih banyak guru yang fokus kepada anak-anak yang cerdas secara akademik, jadi perhatian khusus dan selalu jadi ketua kelas ataupun selalu dikasih kepercayaan. Akan tetapi ada beberapa anak-anak yang suka lari-larian, tidak cerdas secara akademik dan bisa saja tidak pernah menjadi perhatian dan tanpa disadari itu dikategorikan sebagai bentuk bulliying dan diskriminatif," ucapnya.

Selain itu, kepada palapapos.co.id Novrian mengatakan bahwa selama ini KPAD Kota Bekasi sudah intens melakukan kampanye atau sosialisasi kepada masyarakat khususnya sekolah untuk tidak melakukan perundukan kepada anak-anak.

Pasalnya, perilaku bullying sangat bisa menghancurkan mental dan semangat anak ketika menjalani kehidupan ditengah masyarakat.

"Bahkan kita juga selalu bilang kepada pihak-pihak terkait, kalau mau menghubungi kita itu tidak usaha bayar alias gratis dan kami siap kapanpun untuk mengisi sosialisasi pencegahan bullying," tutupnya. (Yud).

Previous Post Pakai Baju ASN, Pria Diduga Pegawai Pemda Tarik Retribusi ke Pedagang Pasar Cibitung
Next PostSMSI Sumut Gelar Buka Puasa, Santuni Anak Yatim dan Rayakan HUT ke-8