
Kaseksi Surveylance dan Imunisasi Rustam Simbolon (tengah) didampingi Dirut RSUD Tarutung Janri Nababan dan Kabid P2P Dinkes Risma Panjaitan saat membeberkan kronologi pasien Suspect Virus Covid-19. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Dinkes Taput Sampaikan Kronologi Perjalanan Pasien Suspect Corona Hingga Dinyatakan Negatif
TAPANULI UTARA - Dinas Kesehatan Tapanuli Utara menyampaikan keterangan resminya di ruangan Kabag Keprotokolan, Kamis (5/3/2020) kepada sejumlah wartawan terkait kronologi perjalanan KRH (26), warga Taput yang bekerja di kapal pesiar yang sempat singgah di sejumlah negara.
Kronologi awal munculnya informasi KRH terpapar Virus Covid-19 berawal dari niat baiknya melapor ke petugas medis. “KRH saat tiba tanggal 2 Maret tepatnya pukul 11 malam dalam kondisi batuk yang tidak kunjung sembuh," kata Rustam Simbolon Kaseksi Surveylance dan Imuninasi.
Dari jejak rekam perjalanan, Rustam mengatakan, KRH memulai perjalanannya awal Februari dan singgah di negara Orlando, San Juan New Orleans, dimana saat itu suhu minus nol derajat. “KRH mengakui punya riwayat Sinusitis hingga memperlambat proses penyembuhannya," ungkapnya.
Selanjutnya, pada 29 Februari 2020, KRH pulang melalui Singapura dan transit 1 jam sebelum terbang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta. Pada hari itu juga, KRH tiba di Soekarno Hatta dan terbang ke Bandara Kuala Namu serta menginap di Hotel Swiss Bell.
KRH sempat mendatangi pusat perbelanjaan Center Point, beribadah ke Gereja sebelum kembali tanggal 2 Maret melalui travel angkutan ke kampungnya.
“Sebenarnya ini itikad baiknya karena menjaga kesehatan, apalagi sejumlah negara yang disinggahinya terjangkit Virus Covid-19," kata Rustam.
Makanya, pihak RSUD langsung melakukan isolasi terhadap KRH, PS (62) dan RH (42) yang merupakan keluarganya.
Rustam menyebutkan, untuk memastikan dugaan tersebut, maka dilakukan pemeriksaan medis dan memang hasilnya screening negatif. Namun, bagi PS (62), ada ditemukan gejala Pneumonia (sesak di dada) dan masih tetap dalam pemantauan.
“PS mengakui sejak anak gadis sudah merokok, dan mungkin gejala itu Pneumonia secara medis mendukung riwayat perokok beratnya," tambahnya. Walaupun dinyatakan negatif, sesuai SOP masih dilakukan pemantauan 14 hari kedepan.
“Mereka tidak sempat dirawat, dan kita pulangkan serta diisolasi di rumahnya. Jadi kita akan pantau terus karena memang itulah SOP-nya, meski negatif, dan warga tidak perlu khawatir," pungkasnya. (als)
Baca Juga: RSUD Tarutung Siap Terima Pasien Suspect Virus Corona
Baca Juga: Setelah Skrining Kesehatan, Tiga Warga Taput Negatif Virus Corona