
Bupati Taput Nikson Nababan saat memimpin rapat terkait rencana pembangunan jalan lingkar Siborongborong senilai Rp 20 miliar sepanjang 2 Km untuk mengatasi kemacetan. PALAPA POS/Alpon Situmorang
Bupati Nikson Tegaskan Pembangunan Jalan Lingkar Siborongborong Harus Jadi
TAPANULI UTARA – Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan didampingi Sekretaris Daerah Indra Simaremare dihadapan OPD terkait menegaskan, proyek milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR senilai Rp 20 miliar sepanjang kurang lebih 2 km harus jadi.
“Jalan lingkar ini harus jadi karena melobi anggaran Pusat ini bukan hal yang gampang. Jangan karena pembebasan lahan, pembangunan ini bisa gagal," tegas Nikson Nababan saat memimpin rapat pembahasan rencana pelaksanaan pembangunan Jalan Lingkar Siborongborong yang telah diplot anggaran 2020, di ruang kerjanya, Rabu (22/1/2020).
Nikson menyebutkan khususnya Kecamatan Siborongborong, terutama Desa yang dilalui jalan lingkar tidak boleh ada kendala.
“Acuannya dari Kementerian pembangunan jalan lingkar Siborongborong harus didukung dengan cara pemenuhan Readiness Criteria berupa Feasibility Study, dokumen lingkungan dan kesiapan Lahan," tambahnya.
Nikson meminta untuk pemenuhan Readiness Criteria Kepala Desa Sitabotabo, Sitabotabo Toruan dan Lobu Siregar II mensosialisasikan kepada masyarakat untuk kesiapan lahan.
“Bila jalan lingkar luar Siborongborong jadi, kondisi kemacetan dan semrawut Kota Siborongborong akan bisa teratasi," jelas Nikson.
Sementara itu, Kadis Perkim Budiman Gultom mengatakan, terkait pembebasan lahan sedang proses.
“Ada memang belum fix penyerahan lahan ke Pemkab dan itu yang akan kita lakukan pendekatan agar warga mau menghibahkan lahannya karena biaya ganti rugi tidak ada," ujarnya.
Terpisah Kades Sitabotabo Tagor Nababan membenarkan diundang rapat terkait pembangunan jalan lingkar Siborongborong.
“Kita besok akan sosialisasi ke masyarakat dan memang ada sekitar 50 KK yang terkena dampak pelebaran. Pada intinya kita yakin masyarakat pasti setuju untuk kepentingan bersama, namun harus tetap kita lakukan pendekatan," ujarnya.
Senada dikatakan Kades Sitabotabo Toruan Sahata Siahaan yang pada intinya sepakat dan terkait pembebasan lahan sudah selesai.
“Ada sekitar 15 KK warga kita kena, dan mereka sudah rela menyerahkan lahannya untuk pelebaran. Namun masih ada sedikit kendala yang mau kita tuntaskan karena ada perubahan rute yang ke arah jalan Sipahutar," kata dia. (als)