
Salah seorang warga sekitar yang berfoto di mural tiga dimensi yang berada di gang kampung Alhidayah. PALAPAPOS/Reza Aulia
Seni Mural Bikin Kampung di Cikarang Ini Bersolek
BEKASI - Sebuah gang yang tidak terlalu sempit di RT 01/RW 02, Kampung Alhidayah, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, jadi tampak menarik dan indah dengan hiasan mural bertema kebersihan, imbauan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak dan Menghindari Kerumunan) hingga gambar tiga dimensi, yang jadi spot kebanggaan warga sekitar.
Tokoh Pemuda Kampung Alhidayah, Dhika Rizki Permana mengapresiasi program mural dari pemerintah yang menyasar beberapa titik di Kabupaten Bekasi, yang membuat kampung jadi terlihat indah dan menarik.
"Adanya mural tematik ini membuat warga seperti diingatkan untuk berperilaku hidup sehat, bersih dan tetap menjaga imbauan pemerintah terkait 3M di tengah kondisi pandemi Covid-19 hingga tema keagamaan untuk mengingatkan agar rajin beribadah," ujarnya kepada palapapos.co.id. Kamis (29/10/2020).
Diakuinya, kegiatan mempercantik kampung ini bisa memberikan banyak manfaat positif bagi warga, diantaranya munculnya spot baru untuk berfoto, sarana edukasi bagi masyarakat hingga memperkenalkan seni rupa kepada masyarakat terutama anak-anak dan usia remaja yang tertarik dengan kebudayaan.
Selanjutnya, Dhika mengharapkan, bahwa ke depannya kampung RW 02 ini menjadi kampung yang lebih indah dan bersih, bahkan menjadi sebuah kampung percontohan bagi yang lainnya.
Pada kesempatan yang sama, seniman mural dari Muralist Life, Bayu Rahadian mengatakan, pengaruh mural terhadap masyarakat bisa berfungsi untuk memberikan suasana baru didalam lingkungan sekitar. Apalagi, sambungnya, mural sepanjang 170 meter persegi ini berisi banyak tema menarik, selain memperindah kampung juga bisa jadi informasi publik atas imbauan pemerintah.
"Visualisasi mural tentunya berdampak kepada warga sekitar, yakni memberikan pendidikan sosial serta pembelajaran ide-ide tentang kesenirupaan. Selain belajar tentang hal tersebut, ide-ide yang diangkat kali ini merupakan aspirasi populer seperti imbauan pemerintah dan kearifan lokal daerah tersebut yang dipublikasikan ke ruang publik," terangnya.
Lebih jauh, Bayu menuturkan, mural bisa jadi media visual yang keberadaannya sangat ditentukan dengan keberadaan tiga pilar, yakni pemerintah daerah, perupa (seniman mural,red) dan masyarakat, dengan asumsi bila seni mural dijadikan salah satu instrumen komunikasi publik. (rez)