Tingkatkan Produksi Lele, Disnakkan Humbahas Programkan Pengembangan Kolam Terpal
DOLOK SANGGUL - Dalam rangka meningkatkan produksi dan memotivasi minat budidaya ikan lele, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Humbahas memjalankan program kegiatan pengembangan kolam terpal. Dimana, selain dinilai pembuatan kolam terpal sangat sederhana, juga kualitasnya terjamin dan terjaga.
Kabid Perikanan Disnakkan Humbahas, Rudi Togi Halomoan Simamora didampingi Kasi P3 (Penangkapan, Pengolahan dan Pemasaran), Sudarman Pasaribu dan penyuluh perikanan Tulus Siregar kepada wartawan di kantornya, Rabu (24/4/2019) mengatakan, bahwa budidaya dan produksi lele melalui kolam terpal sangat berpotensi di daerah itu.
Dimana, ujarnya, budidaya lele melalui kolam terpal sangat sederhana, terjamin dan terjaga serta bisa menjadi usaha sampingan yang menjanjikan. Sebab kolam terpal untuk budidaya lele bisa dibuat di pekarangan rumah atau komplek rumah hunian yang mudah dipantau tanpa menyita waktu.
Berkaitan dengan itu, untuk meningkatkan produksi dan minat budidaya lele, di daerah itu, kata Rudi, pihaknya memprogramkan pengembangan 162 unit kolam terpal di daerah itu. Kolam terpal tersebut akan ditujukan kepada kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) pemula, Desa Percontohan dan Kampung KB.
Lebih jauh, ia menuturkan, bahwa dana untuk pengembangan 162 unit kolam terpal itu bersumber dari APBD 2019, dengan pagu Rp261 juta. Selain diperuntukkan kepada pokdakan pemula, desa percontohan dan kampung KB, kolam terpal itu juga memprioritaskan calon penerima calon lokasi (CP/CL) yang telah di SK-kan bupati tahun 2017 lalu.
“Tahun 2017 lalu, kepala daerah telah meng-SK-kan CP/CL. Namun program tersebut gagal karena tidak ada rekanan penyedia. Untuk itu, pengembangan kolam terpal 2019, pihaknya akan memprioritaskan calon penerima tahun 2017,” terangnya.
Meski, CP/CL diatas telah di SK-kan bupati pada tahun 2017, sambung Rudi, pihaknya akan kembali melakukan survey lokasi CP/CL. Survey tersebut untuk melihat kembali kesiapan dan komitmen penerima bantuan tersebut.
“Saat ini, petugas lapangan tengah melakukan survey CP/CL. Selanjutnya akan di SK-kan kembali kepala daerah sesuai dengan aturan pemberian hibah dan bansos,” ujarnya.
Dengan adanya program kegiatan ini, lanjut Rudi, masyarakat dapat termotivasi untuk berbudaya ikan yang dimulai dari pekarangan. Nantinya, program ini diharapkan turut menyumbang peningkatan PDRB (produk domestik regional bruto) melalui sektor perikanan.
Disisi lain, Sudarman menambahkan, dalam program pengembangan 162 unit kolam terpal itu, pihaknya akan memberikan terpal, 1.000 ekor benih lele serta 10 kg pakan lele kepada kelompok penerima bantuan.
Diakuinya, secara teknis, bahwa kolam terpal tersebut berukuran, lebar dua meter dan panjang tiga meter dengan kedalaman satu meter. Hasil panen per kolam diperkirakan 80 Kg sampai 100 Kg per kolam dengan masa pemeliharaan tiga bulan. (and)