Tim gabungan razia Pekat saat melakukan test urine kepada pengunjung dan Wwitress cafe di Taput. PALAPA POS/ Alpon Situmorang

Razia Pekat di Taput, Hasil Test Urine Tidak Ada Ditemukan Positif Narkoba

TAPANULI UTARA - Menanggapi seruan sekelompok kecil massa yang mengeluarkan statement Tapanuli Utara darurat Narkoba dan Prostitusi. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melaksanakan razia Penyakit Masyarakat (Pekat).

Razia Pekat yang menyasar Cafe dan Hotel dilakukan Tim Gabungan sudah dilakukan dua kali melibatkan, Polres Taput 20 Personil, Satpol PP 10 personil dan Dansubden POM 1 personil.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Rudi Sitorus kepada awak mediam, Senin (7/8/2023) membenarkan gelaran razia Pekat yang telah dilakukan.

Rudi menyebut, sasaran pertama diarahkan ke Cafe Taruli Siborongborong dan Cafe disekitarannya.

Selanjutnya pada hari berikutnya, Tim Gabungan menyisir Cafe The Star, Cafe Gadis, Cafe Tiktok, Cafe Sarajevo Kecamatan SiatasBarita, Cafe Lutte di Jalan DI. Panjaitan serta Hotel Horas Kompleks Stadion Tarutung.

"Benar, kita telah melakukan razia Pekat yang bertujuan untuk mengantisipasi potensi aksi kriminalitas, sasarannya Cafe serta Hotel yang dicurigai,"ungkapnya.

Tanpa seruan itupun, Rudi menegaskan, pihaknya secara rutin melakukan razia Pekat

"Pemkab tidak pernah menutup mata bila memang ada diemukan Cafe dijadikan ajang maksiat, dan pastinya kepolisan pun sesuai dengan tupoksinya kerap menindak pelaku Narkoba ataupun kejahatan yang menganggu Masyarakat,”ungkapnya.

Rudi menambahkan dari sejumlah sasaran, pihaknya juga melakukan test urine kepada pengunjung hingga waitress.

"Tim gabungan selain merazia juga melakukan test urine, hasilnya tidak ada yang positif narkoba,"ungkapnya.

Namun, Rudi tidak memungkiri ada saja yang lolos dari pengawasan aparat hukum dan untuk itu pihaknya pun mengamankan waitress yang tidak mengantongi identitas.

"Tim gabungan mengamankan tiga orang waitress dari Cafe Taruli simpang Silangit, The Star Cafe tiga orang. Setelah kita cek ternyata bukan warga Taput,"bebernya.

Sedangkan pemeriksaan urine juga dilakukan kepada pengunjung termasuk di Lutte Cafe.

"Semuanya negatif,"tambahnya.

Rudi mengatakan, pihaknya juga berhasil mengamankan 10 orang tamu yang bukan pasangan sah dari Hotel Horas Tarutung.

"Sebahagian besar yang kita amankan identitasnya warga Sibolga, dan kita lakukan pembinaan karna mereka bukan anak dibawah umur,"jelasnya.

Rudi kembali menegaskan pihaknya akan tetap menggelar razia Pekat untuk penertiban.

"Itulah gambarannya, kalo penyakit masyarakat di kota manapun pasti ada, makanya kita tetap menggelar razia rutin. Namun untuk adanya sekelompok aksi yang menjustifikasi Taput darurat Narkoba dan Prostitusi, itu sangat tidak mendasar, kalo darurat itu sudah level berbahaya dan zona merah dan kita belum bisa disematkan di level darurat,"pungkasnya.

Penulis: Alponso

Previous Post Wujudkan Perusahan Berbasis GCG, Perumda Tirta Patriot Gelar Sosialisasi Manajemen Risiko
Next PostHari Koperasi ke 76, Plt. Wali Kota Bekasi Terima Penghargaan Tokoh Penggerak Koperasi Madya