PAC PDIP di Humbahas saat menyampaikan pengunduran diri ke DPD Provinsi. PALAPAPOS/Andi Siregar

Pengurus PAC PDIP Humbahas Ramai-ramai Mengundurkan Diri

DOLOK SANGGUL - Ditengah kesuksesan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengoleksi kursi terbanyak di DPRD Humabahas pada Pemilu April 2019 kemarin, rumah tangga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) diterpa badai. Betapa tidak, pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP di daerah itu ramai-ramai mengundurkan diri.

Informasi didapat wartawan, dari sepuluh PAC PDIP di daerah itu, sebanyak tujuh orang Ketua PAC menyatakan mengundurkan diri. Para Ketua PAC tersebut, yakni Pakkat Jawaster Sihotang, Pollung Juni B Lumban Gaol, Parlilitan Rihard Sinaga, Lintong Nihuta Taripar Nababan, Onanganjang Baker Marbun dan Sijama Polang Jader Pakpahan. Tidak hanya para ketua, struktur sekretaris, bendahara dan sejumlah anggota dari tujuh PAC diatas juga kompak mengundurkan diri.

Ketua PAC PDIP Onangajang, Baker Marbun kepada wartawan via selulernya, Rabu (21/8/2019) membenarkan, pihaknya dari PAC PDIP menghundurkan diri secara ramai-ramai. Adapun alasan mengundurkan diri, karena mereka tidak pernah rapat konsolidasi dari DPC, uang saksi Pilpres dan PPK tidak cair, rapat koordinasi di DPC, Ketua PAC tidak pernah diundang.

“Kami tidak dianggap lagi lae dalam PDIP. Bahkan pada Konfercap PDIP yang berlangsung di Parapat, kami biaya sendiri-sendiri. Yang lebih menyedihkan lagi, kami seperti orang lain di rumah sendiri. Kami tidak nyaman lagi dalam politik PDIP, kami ingin fokus dengan rumah keluarga dan bertani untuk memperbaiki ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Ironisnya, dalam Pemilu 2019 lalu, kata Baker, kader PDIP tidak pernah dianjurkan untuk memilih Caleg DPR RI dan Caleg Kabupaten. Namun hanya fokus pada caleg Propinsi atas nama, Pantur Banjar Nahor.

Keluhan serupa juga datang dari PAC lainnya. Dalam surat tertulisnya kepada DPD PDIP Provinsi, Ketua PAC Pollung, Juni B Lumban Gaol mengaku, bahwa alasan pengunduran dirinya dari PDIP, karena ketua DPC tidak pernah melakukan konsolidasi dengan pengurus PAC dan uang saksi Pilpers tidak dibayarkan.

Senada juga disampaikan pengurus PAC Parlilitan, alasan mengundurkan diri dari PDIP karena mereka tidak pernah mendapat konsolidasi dari DPC PDIP Humbahas, dan juga hingga saat ini tidak ada pelantikan pengurus PAC PDIP Parlilitan, administrasi biaya perkantoran tidak pernah terealisasi, biaya saksi Pilplres dan biaya saksi PPK tidak dibayarkan, Konfercap PDIP se-Sumut di Parapat, PAC merasa sedih terhina dan trauma atas tindakan DPC.

Sementara itu, Sekertaris DPC PDIP Humbahas, Kepler Torang Sianturi kepada palapapos.co.id mengakui, adanya pengunduran diri dari pengurus PAC PDIP di daerah itu. “Pengunduran diri itu hal biasa. Kita hormati keputusan para pengurus cabang yang mengundurkan diri dari partai, kita bisa bilang apa,” katanya.

Anggota DPRD Humbahas yang kembali terpilih dari Dapil II itu menambahkan, untuk membenahi PAC di daerah ada mekanisme yang mengatur dan tergantung petunjuk dari DPP PDIP. “Untuk membenahi kembali pengurus PAC, kita menunggu petunjuk dari DPP. Setelah kongres bulan lalu, PDIP setiap daerah akan Musancab (musyawarah anak cabang) yang diawali Musran (musyawarah ranting) atau Musanran (musyawarah anak ranting).

“Dalam Musran atau Musancab nanti, kita akan membahas kembali siapa-siapa yang akan mengisi PAC yang telah kosong. Kita hanya menunggu petunjuk dari DPP untuk Musran dan Musancab,” katanya.

Disinggung alasan pengunduran diri PAC karena kurangnya konsolidasi dari DPC Humbahas, Kepler malah membantah. “Saya kira itu salah. Tapi apapun alasan orang itu kita hormati sajalah. Intinya, mereka sudah mengundurkan diri, ya udah. Tak perlu lagi kita bahas-bahas alasan apa-apa, tak perlu ya kan. Hal ini biasa di partai politik mengundurkan diri. Setingkat di DPC DDP bahkan DPP hal biasa mengundurkan diri,” ungkapnya.

Tapi dengan adanya pengunduran diri seperti ini, sambung Kepler kembali bertanya kepada masing-masing kader. “Dengan pengunduran diri seperti ini dari PAC, mungkin kedepan PDIP akan jauh lebih baik atau sebaliknya akan jatuh dan terpuruk, biarlah waktu yang menjawab,” tandasnya. (and)

Previous Post BPN Tak Kunjung Terbitkan Sertifikat RSUD Tarutung, Pemkab Taput Pertimbangkan Tempuh Upaya Hukum
Next PostSekwan Bantah Sidang Paripurna Pengesahan APBD 2019 Kota Bekasi Bermasalah