Kegiatan Rakor dan FGD Pemetaan Titik Rawan Korupsi Sektor Pendidikan di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bandung, dibuka Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK RI Yudhiawan Wibisono, Rabu (2/8/2023). HUMAS

Pemkot Bekasi Hadiri Kegiatan Rakor dan FGD Pemetaan Titik Rawan Korupsi Sektor Pendidikan

BANDUNG- Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat (Asda II) Setda Kota Bekasi Dr. Inayatullah bersama Plt Inspektur Kota Bekasi Nesan, Kepala Dinas Pendidikan UU Saeful M, Kepala Bagian Pembangunan Setda Kota Bekasi Heni Hendrawati, menghadiri Rapat koordinasi dan FGD Pemetaan Titik Rawan Korupsi Sektor Pendidikan Wilayah Jawa Barat, Rabu (2/8/2023).

Kegiatan berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bandung dibuka langsung oleh Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK RI Yudhiawan Wibisono.

Dalam sambutannya Ia menyampaikan, diadakannya Rakor mengundang seluruh Sekda, Inspektur Kota dan Kadis Pendidikan beserta 13 KCD Provinsi Jawa Barat, bertujuan untuk menguatkan kembali komitmen pemberantasan korupsi di daerah, dan daerah perlu menyusun strategi pemberantasan korupsi, terlebih maraknya aduan terkait penyelenggaraan PPDB Online.

“Seperti yang disampaikan banyaknya aduan terkait penyelenggaraan PPDB Online terutama pada zonasi,”kata Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK RI Yudhiawan Wibisono.

Lebih lanjut menjelaskan bahwa pihaknya memiliki tugas utama untuk bertanggung jawab dalam membina Pemkab/ Pemkot dalam upaya pencegahan korupsi dan membangun integritas ekosistem pendidikan.

Selanjutnya Ia menuturkan, salah satu yang harus diketahui, bahwa KPK bukan hanya menindak tapi juga memberikan edukasi dan mencegah korupsi lewat sistem pemerintahan.

“Edukasi dan pencegahan harus terus dibangun di 27 kabupaten/ kota di wilayah Jawa Barat,”ucapnya.

Pihaknya berharap 27 daerah di Jawa Barat dapat meningkatkan untuk menjadi lebih baik dalam penyelenggaraan pembangunan, sehingga kualitas pelayanan publik bisa lebih maksimal.

Dengan begitu, lanjut Yudhiawan mengatakan, masyarakat tetap percaya dan optimis bahwa sistem pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemberantasan korupsi di Jawa Barat semakin baik dari waktu ke waktu.

Sementara Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat (Asda II) Setda Kota Bekasi Dr. Inayatullah mengatakan, pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab bersama, Forkopimda, Legislatif, aparatur pemerintah daerah, pusat, masyarakat hingga stakeholder lainnya, semua harus ikut punya andil dalam rangka pemberantasan korupsi.

Lebih lanjut Inayatullah menyampaikan, pemberantasan korupsi melalui pendekatan pendidikan masyarakat yaitu jejaring pendidikan formal dan informal,

Melalui pendekatan ini diharapkan dapat mempengaruhi mindset dan culture set segenap elemen Masyarakat, sehingga orang tidak ingin korupsi. Yang kedua melalui pendekatan pencegahan, yaitu dengan sararan adanya perbaikan, penguatan dan koreksi sistem.

Pihaknya juga sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bersama Komisi Pemberantasan Korupsi RI, diharapkan adanya perbaikan secara bersama dalam pelaksanaan PPDB di lapangan agar prinsip keadilan dapat diwujudkan.

Lebih jauh dia megatakan, sosialisasi yang masif dan efektif sangat penting untuk memastikan pemahaman masyarakat terkait seleksi PPDB sistem zonasi, sehingga dikemudian hari pelanggaran dapat diminimalisir. (Adv)

Previous Post Pupuk Cinta Tanah Air, Tri Adhianto Sampaikan di SMK KBM 1 dan 2 Padurenan
Next PostRoad To BIG, Pemkot Bekasi Adakan Talk Show Promosikan UMKM