
Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memasang langsung rambu nama Jl. H. Nonon Sonthanie dihadiri oleh jajaran DBMSDA, serta Camat dan Lurah setempat. (File PALAPA POS)
Napak Tilas Kepala Daerah Kota Bekasi H. Nonon Sonthanie
KOTA BEKASI -Almarhum. H. Nonon Sonthanie, pria yang pernah menjabat Wali Kotamadya Tingkat II Bekasi definitif pada 23 Februari 1998 memiliki kepiawaian dalam memimpin anak buahnya. Hal itu dijelaskan oleh mantan ajudan H. Nonon Sonthanie, Taufik yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, Rabu (17/5/2023).
"Ya memang perjalanan beliau awal karir dari Kabupaten Bandung jadi mantri polisi di wilayah Lembang, kemudian menjadi Camat di Kabupaten Bandung. Nah sehabis itu beliau di Kabupaten Bekasi kalau tidak salah pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Hukum, Kepala Bapeda, sampai menjadi Sekretaris Daerah di Karawang. Kemudian jadi Wakil Bupati di Karawang dan baru lah beliau menjadi Wali Kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif pada awal tahun 1998,"ungkapnya. Tidak hanya sebatas piawai dalam hal kepemimpinan, pria kelahiran Tasikmalaya 17 Agustus 1943 itu pun dianggap sebagai seorang kepala daerah yang memiliki visi sekaligus inovasi jangka panjang untuk bisa dirasakan masyarakat Kota Bekasi sampai saat ini.
Namun pada saat itu, Almarhum Nonom Sonthanie merupakan tokoh yang menginisiasi adanya fly over Jalan Baru Underpass melalui pembebasan lahan disekitar.
"Beliau itu yang meletakkan dasar grand desain Kota Bekasi, kalau sekarang RPJMD dan RPJP. Kalau dulu itu kan dicatat didalam setiap proses, bagaimana perencanaan kota itu sudah ada dan disiapkan berbagai langkah-langkah. Contoh, beliau itu sudah memikirkan bagaimana menghubungkan utara dan selatan dan tanpa harus melintasi perlintasan sebidang. Ini saya masih ingat ya, visi Kota Bekasi pada saat periode kepemimpinan Pak Nonon itu, kota unggul dalam jasa dan perdagangan bernuansa ikhsan, dan berending itu memang seharusnya yang menjadi latar belakang dari sepihan visi sekarang. Kesini itu ya salah satu diantaranya kita mau nyari duit hanya jasa dan perdagangan, kita ga punya potensi lain,"ucapnya.
"Saya masih ingat betul saat saya masih menjadi mantri polisi atau Kasie Trantib di Bekasi Timur, saya libat membebaskan Jalan Baru Underpass yang alhamdulillah sekarang menjadi Jalan Nonon Sonthanie. Dan itu adalah karya besar beliau, beliau sudah berfikir bahwa suatu saat kota ini akan stuck hanya dengan perlintasan kereta api di bulan-bulan, proyek, dan ampera. Dengan tiga lintasan itu beliau sudah menghitung, makanya beliau merencanakan mulai dari pembebasan lahan menggunakan lahan sepanjang irigasi sekunder dan bukan primer,"lanjut Taufik.
Namun demikian, dibalik ketegasan dalam memimpin, sosok Almarhum Nonon Sonthanie pun dinilai sangat humoria dan sayang dengan keluarga. Taufik pun menjelaskan bahwa saat Nonon Sonthanie masih memimpin, masyarakat dengan leluasa bisa bertegur sapa dengan dirinya.
"Beliau orang nya sangat humoris sekaligus tegas, dan hobinya adalah bernyanyi dan beliau selalu memanggil anak buah nya dengan sebutan meong, itu panggilan khusus. Beliau pun tidak pernah keberatan jika ada masyarakat yang ingin bertemu,"tutupnya.
Penulis : Yudha