Wakil Direktur TKN Sukur Nababan dan Ketua Umum Tim Relawan Alpha Jokowi-Ma-ruf Amin, Rieke Diah Pitaloka hadir dalam kegiatan deklarasi lintas suku dan agama untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di gedung Gorga III Pondok Timur, Jalan Pengasinan, Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat. PALAPAPOS/Robesk

Melihat Toleransi dan Keberagaman dalam Deklarasi Lintas Suku dan Agama di Bekasi

BEKASI - Ribuan peserta dari beberapa suku, diantaranya Batak, Betawi, Sunda dan Jawa menghadiri kegiatan deklarasi lintas suku dan agama untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di gedung Gorga III Pondok Timur, Jalan Pengasinan, Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat.

Deklarasi lintas suku dan agama, yang turut dihadiri Tim Kampanye Nasional (TKN) dan rombongan relawan paslon 01 ini, sebagai bentuk toleransi dan keberagaman yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi negara.

"Pancasila dengan toleran mempersatukan warga Batak, Betawi, Sunda, Jawa dan lainnya. Deklarasi ini juga menjelaskan apa yang sudah dikerjakan oleh pak Jokowi 4 tahun jelang 5 tahun ke depan. Dan betapa pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara kita," kata Wakil Direktur TKN, Sukur Nababan di sela-sela acara, Jum'at (12/4/2019).

Merunut suhu politik yang kian memanas jelang pencoblosan, Sukur sangat menyayangkan. Ia pun mengingatkan pernyataan yang kerap dilontarkan Jokowi, bahwa siapapun berhak untuk menjadi pemimpin dan berkuasa, selama yang bersangkutan melakukannya dengan cara yang santun dan beradab.

"Jadi jangan melakukan fitnah dan hoaks. Ayo kita berbicara tentang ide dan karya. Tadi pak Jokowi melalui hologram menyampaikan semua karya dan ide. Kita hentikan hoaks dan fitnah. Ayo kita bertanding dengan ide dan karya. Jangan sampai pesta demokrasi ini dibawa hancur-hancuran. Sekarang di keluarga, tetangga dan sahabat sudah saling gontok-gontokan semua gara-gara masalah Pemilu," ungkapnya.

Sukur menyerukan agar rakyat Indonesia tetap menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, dengan terus berpegang pada ideologi Pancasila. Hal ini pun akan digaungkan pada kampanye akbar paslon 01 yang akan dilangsungkan di Gelora Bung Karno.

"Ini kan kampanye terakhir. Kita bukan hanya bicara tentang kampanye akbar yang harus besar-besaran, tapi kita menuju Indonesia akan tetap utuh, rakyat Indonesia akan tetap berdiri untuk NKRI dan Pancasila. Tidak boleh diganti  ideologi yang lain, itu yang mau kita wujudkan," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Umum Tim Relawan Alpha Jokowi-Ma-ruf Amin, Rieke Diah Pitaloka ikut menyuarakan pentingnya menjaga keberagaman dan toleransi yang terkandung dalam Pancasila. 

Deklarasi lintas suku dan agama ini menjadi salah satu bukti nyata, bagaimana perbedaan bisa dipersatukan keinginan untuk terus mempertahankan NKRI dan ideologi Pancasila.

"Ini bukan di Sumatera Utara, ini di tanah Jawa Barat, dimana tanah yang subur berbagai agama, kepercayaan, suku, masyarakatnya hidup berdampingan. Kita tidak pernah ada konflik perang saudara disini karena ada Pancasila yang mengikat kita," ujar perempuan yang mengawali karir sebagai artis itu.

Rieke pun mengajak masyarakat agar tidak golput dan menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019. Masyarakat diimbau agar tidak perlu khawatir dengan berbagai intimidasi dan tekanan dari pihak manapun saat hari pencoblosan.

"Jangan takut apapun agamamu, sukumu, etnismu, dari manapun kau berasal, selama mencintai Republik Indonesia dan ingin tetap dalam harmoni keberagaman, jangan sampai tidak memilih. Kita bergandengan tangan bersama, tidak ada yang perlu ditakutkan. Yang takut adalah ketika Indonesia ini tidak lagi berideologi Pancasila dan keberagaman itu hilang dari Ibu Pertiwi," tegasnya.

"Sekali lagi datang ke TPS, gunakan hak pilih, jaga sampai penghitungan selesai. Ini bukan pertarungan pileg dan pilpres. Ini pertarungan kita untuk NKRI tetap Pancasila. Satu suara sangat menentukan, Indonesia tetap Pancasila," paparnya. (okz/red)

Previous Post CPNSD Formasi 2018 Tidak Diperkenankan Pindah Minimal 10 Tahun
Next PostKota Tebing Tinggi Raih Penghargaan PPD Terbaik Sumut