
Calon DPRD Provinsi Sumut Nomor Urut 4 dari PDI Perjuangan, Pantur Banjarnahor. PALAPAPOS/Andi Siregar
Maju menjadi Caleg, Doa Anak Dukung Pantur Banjarnahor
DOLOK SANGGUL - Calon Anggota Legislatif (Caleg) nomor urut 4 dari partai PDI Perjuangan untuk Provinsi Sumatera Utara (Provsu), Pantur Banjarnahor mengisahkan tentang awal niat dan tekadnya untuk ikut dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.
Kepada wartawan, Selasa (2/4/2019), Pantur mengatakan, bahwa hal itu dimulai saat ada hasrat dan tekad yang kuat untuk membangun Sumatera Utara (Sumut) terkhusus daerah kelahirannya di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Diceritakan Pantur, bahwa salah satu yang menguatkan dirinya dan memberikannya keyakinan adalah ketika dia mendengarkan putranya yang berusia 8 tahun berdoa untuknya.
“Salah satu dukungan terbesar saya, saat saya dengar putra saya yang berusia 8 tahun berdoa untuk saya, saat itu hati saya terenyuh dan seperti memberikan dorongan kuat untuk melanjutkan langkah,” kata Pantur.
“Saat itu, saya ingin berangkat ke Humbahas untuk sosialisasi, kemudian Putra saya nanya, Papa mau kemana? Lalu saya jawab mau ke Humbahas berjuang, seketika itu dia berdoa, ‘Tuhan buatlah perjuangan papa saya berbuah manis dan berikan papa kesehatan,’ dengar dia berdoa saya langsung seperti mendapat tenaga tambahan yang tak terbatas,” terangnya.
Dirinya mengatakan, bahwa saat ini seluruh keluarga ikut berinvestasi terhadap perjuangannya tersebut melalui doa, dan itu menurutnya sudah lebih dari cukup untuk meyakinkan dirinya meraih kemenangan dalam Pemilu mendatang.
“Modal saya yang terbesar adalah doa keluarga saya, karena dari doa mereka berarti mereka sudah turut berinvestasi untuk perjuangan saya meraih kemenangan, dari doa mereka saya mendapatkan tenaga lebih dari cukup untuk bekerja,” ujar Pantur.
Ditambahkan Pantur, saat ini fokus utama yang diperjuangkan Pantur Banjarnahor adalah untuk melawan Politik Uang, dan itu menurutnya adalah hal yang paling sulit dilakukan, namun dirinya yakin bahwa saat ini masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihannya.
“Saat ini fokus dari perjuangan saya adalah bagaimana merubah dan mentransformasi mindset atau pikiran masyarakat bahwa politik uang itu hal yang sangat berbahaya, namun saya juga yakin, bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang cerdas dalam berpolitik dan menentukan pilihannya,” ucap Pantur.
Menurutnya, jika masyarakat masih mau menerima politik uang, berarti masyarakat tidak memikirkan masa depan anak-anak mereka dan masa depan bangsa Indonesia 10 hingga 20 tahun mendatang.
“Kalau masih ada masyarakat yang mau menerima politik uang, saya rasa mereka adalah orang yang tidak memikirkan masa depan anak dan bangsanya 10 hingga 20 tahun mendatang, tapi sekali lagi saya sangat yakin saat ini masyarakat sudah pada cerdas dalam berpolitik dan cerdas memilih siapa yang memang berniat untuk membangun,” terangnya.
“Saya sampai berani meninggalkan zona aman saya sebagai pengusaha di Bandung, tujuan saya hanya 1, membangun Humbahas, kalau untuk mengejar kekayaan bagi saya kekayaan terbesar itu adalah kebahagiaan dan kesehatan keluarga saya, dan saya sudah memiliki itu saat ini dari Tuhan, jadi sekarang tinggal bagaimana saya membalas itu kepada Tuhan adalah melalui perjuangan ini,” ujarnya mengakhiri. (and)