Ilustrasi. PALAPAPOS/Istimewa

Kekurangan Alat Berat, Penyebab Antrian Truk Sampah di TPA Sumur Batu

BEKASI - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Baru yang berlokasi di Kecamatan Bantar Gebang, ditengarai kekurangan alat berat. Akibatnya, terjadi antrian panjang truk pengangkut sampah ke lokasi tersebut. 

Kepala TPA Sumur Batu Ulfa Masropah mengaku, beberapa waktu belakangan ini truk sampah mengalami antrian panjang hingga ke luar lokasi TPA. Kejadian itu pun membuat warga sekitar mengeluh, karena truk sampah yang antri mengganggu jalan dan warga sekitar.

"Itu terjadi karena alat berat kita rusak dari 10 alat berat yang beroperasi hanya lima saja. Di tambah dari 6 zona penampungan yang sedang ada perapihan itu zona 1,2,4 dan 6. Sedangkan zona 3 dan 5 tetap beroperasi. Ya dengan kejadian itu, maka terjadi antrian panjang truk-truk sampah dari 12 wilayah," kata Ulfa saat dikonfirmasi, Kamis (2/7/2020).

Kalau untuk alat berat, lanjut Ulfa, pihaknya sudah mengajukan pengadaan alat berat, akan tetapi untuk tahun ini tidak ada pengadaan  alat berat dikarenakan tidak adanya anggarannya.

Sehingga pengadaan alat berat akan disiapkan Pemerintah Kota Bekasi melalui dana hibah DKI Jakarta pada tahun 2021.

"Kita sudah ajukan 10 alat berat ternyata tahun ini tidak ada pengadaan, kita mendapat kabar alat berat yang kita terima pada tahun 2021 akan diberikan DKI Jakarta melalui dana hibah," ucapnya.

Sambil menunggu alat berat diterima, pihaknya memanfaatkan 10 alat berat yang ada dengan memperbaiki 5 alat yang rusak sedang dan 5 alat berat beroperasi di dua zona, yaitu zona 3 dan zona 5.

Selain alat berat, Ulfa mengaku memiliki masalah lain, yakni keberadaan zona 3 dinilai rawan runtuh, sebab volume sampah telah memenuhi area tersebut. Sehingga, menurutnya, tidak memungkinkan ada penambahan sampah di lokasi tersebut.

Sedangkan di zona 5, penampungan sampah bersebelahan dengan pemakaman umum warga sekitar. Pihaknya juga khawatir jika terus menerus sampah di tampung takut longsung dan menutup pemakaman warga.

"Kita khawatir kan di dua zona yang aktif itu dekat dengan Kali Asem dan Pemakaman. Dan saya pastikan dua zona itu masih aman sambil menunggu perapihan di empat zona penampungan sedang dilakukan," tandasnya. (lam)

Previous Post Jaga Ketahanan Pangan, Bupati Taput Tabur 3.000 Benih Ikan di Kolam Masyarakat
Next PostHak Jawab Humas Setda Kota Bekasi Terkait Berita 34 Kepsek SD Negeri dan Swasta Cairkan Dana BOS, Kabid Diknas Tuding Kadisdik Terlibat