Kadis DPMDP2A Imbau BUMDes di Humbahas Untuk Kreatif
DOLOK SANGGUL - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) diharapkan bekerja dan berkarya lebih kreatif untuk medapatkan hasil yang lebih baik dan maksimal. Ajakan ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMDP2A) Humbahas, Elson Sihotang melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Adat, Jerry Silitonga di ruang kerjanya, Rabu (28/8/2019).
“Bumdes berorientasi profit, jadi dibutuhkan kreativitas dari pengurusnya. Terutama untuk memilih dan menetapkan bidang usaha yang akan dilakoni Bumdes. Bumdes harus mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi desa. Yang terpenting adalah bagaimana komitmen Bumdes itu sendiri. Bumdes harus mampu melahirkan solusi dan pendapatan asli desa untuk menopang APBDes,” katanya.
Jerry merinci, saat ini Bumdes di Humbahas ada 73 unit yang sudah terbentuk sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) No 75 Tahun 2017 tentang pedoman pendirian, pengurusan, pengelolaan dan pembubaran Bumdes. Sementara permodalan Bumdes bersumber dari penyertaan modal dari APBDes.
“Tahun ini, semua Bumdes akan di monitor guna memastikan keberadaannya di lapangan. Karena tujuan Bumdes yang lainnya adalah untuk mengurangi angka pengangguran di desa. Besaran penyertaan modal juga sudah melalui musyawarah antar desa (MAD) dan tergantung kemampuan dana desa. Jadi berhasil tidaknya Bumdes dipengaruhi kreatifitas pengurusnya sendiri. Kita hanya mendorong dan memfasilitasi,” urainya.
Penyertaan modal tadi, lanjutnya, sebaiknya tidak terkesan asal ada namun harus melalui kajian dalam MAD. “Modal BUMDes sebaiknya jangan tanggung dalam artian tidak rasional untuk melakukan kegiatan usaha. Karena penyertaan modal bisa dilakukan setiap tahunnya namun tetap harus melalui MAD. Itu yang selalu disarankan ketika ada desa yang akan mendirikan Bumdes,” imbuhnya.
Mantan Kabid Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga itu juga mejelaskan, konsentrasi usaha Bumdes yang ada saat ini masih diseputaran kios tani, sewa traktor, perkakas pesta, rumah kompos dan toko sembako.
“Diharapkan kedepannya, Bumdes bisa membidik usaha lain yang lebih kreatif, namun tidak mengganggung usaha yang sudah ada didesa sebelumnya. Artinya bidang usaha tadi tidak kanibal sehingga melumpuhkan usaha yang sudah eksis. Untuk yang satu ini memang sangat dibutuhkan kreatifitas,” pungkasnya. (and)