TAPANULI UTARA - Untuk tahun kedua, penggunaan Dana Desa Nahornop Marsada, Kecamatan Pahae Jae, Tapanuli Utara, masih fokus pembangunan saluran irigasi ke areal persawahan. Hal itu dikatakan Junus Harianja Kades Nahornop Marsada kepada palapapos.co.id, Rabu (4/9/2019).

Menurutnya, penggunaan Dana Desa yang didiami 415 KK sebahagian besar Petani sangat vital saluran irigasi. "Kenapa dua tahun ini kita fokus selain Rabat Beton, karena saluran air ke sawah masih berupa parit alam dan itupun sering tersumbat akibat tumpukan sedimen tanah maupun lumpur," ujar Harianja yang merupakan putra Op Kedarton tersebut.

Harianja yang juga pengusaha tersebut menambahkan, untuk penggunaan Dana Desa hasil Musrenbang akibat usulan warga karena areal persawahan mereka sering dihantam luapan air.

"Saluran air menuju persawahan masyarakat ada sekitar 650 meter yang akan kita kerjakan mulai dari dusun Siparendean, Siria Ria, Aek Buluh serta Aek Botik Julu," ungkapnya.

Selain untuk kelancaran irigasi ke persawahan, Junus mengatakan, pembangunan saluran tersebut multifungsi. "Kalau hujan air sering meluap karena salurannya sering sumbat mengakibatkan air meluber hingga menggenangi pemukiman rumah warga. Makanya pembangunan saluran itu jadi prioritas kita," tambahnya.

Memang diakui Junus, pihaknya sering mengkoordinir gotong royong warga beserta Uspika. "Kita sering lakukan gotong royong pembersihan parit alam agar lancar dan tidak sumbat, namun ketika hujan datang akan membawa lumpur serta sedimen lainnya memicu kembali tersumbatnya parit alam tersebut," kata Kades yang memimpin penduduk 1.782 jiwa.

Dengan pembenahan saluran irigasi multifungsi tersebut, Junus meyakini dapat meminimalkan potensi luapan air. "Luapan air ke rumah penduduk akan diantisipasi sekaligus konsentrasi aliran air ke persawahan warga semakin lancar," pungkasnya. (als)