
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan saat menjawab pertanyaan wartawan. PALAPA POS/Andi Siregar
Hindari Kerusakan Lingkungan, Pemotongan Hutan di Tele Dilarang
DOLOK SANGGUL - Untuk menghindari kerusakan lingkungan khususnya di kawasan Danau Toba, pemotongan hutan di kawasan Tele tidak boleh dilakukan kembali.
“Saya lihat di Tele masih ada pemotongan hutan. Itu gak boleh lagi,” sebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman), Jendral TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan kepada sejumlah wartawan di Dolok Sanggul, Jumat (11/1/2019).
Selain pemotongan hutan, dia juga menyebut keberadaan keramba di permukaan Danau Toba sudah melebihi daya tampung dan ini harus dibersihkan. Kalau tidak butuh waktu 90 tahun untuk membersihkan ini.
“Kita harus tertibkan perusakan lingkungan dan ini harus disiplin semua tidak bisa main-main. Jika kita ingin Danau Toba menjadi daerah tujuan wisata, penertiban ini akan kita lakukan secara bertahap. Termasuk peternakan babi, kotorannya tidak bisa dibuang kotorannya ke Danau Toba begitu juga dengan perumahan dan perhotelan,” ujarnya.
Penertiban tadi akan segera, melalui para bupati dan DPRD. Sebab, hal yang sama juga kita lakukan penertiban di berbagai daerah lainnya dan bukan hanya di danau toba.
Menurutnya, bahwa pemberian pakan berlebihan dalam keramba akan mempengaruhi kerusakan lingkungan. “Cepat atau lambat ini akan mempengaruhi kesehatan rakyat batak di kawasan danau toba,” ujarnya.
Untuk limbah berbahaya yang mempengaruhi Danau Toba, tidak bisa langsung disimpulkan dari kotoran, pakan atau pemotongan kayu. "Namun kita percaya hasil dari penelitian, sehingga kita dapat melakukan pencegahan dan penindakan," sebut Luhut. (and)