
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman), Jenderal TNI (Purn), Luhut Binsar Panjaitan duduk berdampingan bersama Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor dalam acara Natal bersama siswa SMA/SMK sekaligus syukuran awal tahun. PALAPAPOS/Andi Siregar
Luhut Panjaitan Sebut Bupati Humbahas Sosok yang Tekun
DOLOK SANGGUL - Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor adalah sosok yang tekun. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan saat mengawali sambutannya dalam memberikan motivasi kepada siswa-siswi SMA/SMK se-Humbahas di halaman kantor bupati, Komplek Bukit Inspirasi, Dolok Sanggul, Jumat (11/1/2019).
Luhut menyampaikan, bahwa ketekunan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor patut dicontoh. Berkat ketekunannya tadi, banyak terobosan-terobosan serta even-even besar yang terselenggara di daerah Humbahas. "Itu kita apresiasi," kata Luhut.
Lebih lanjut, kata Luhut, bahwa dirinya datang ke Humbahas karena Dosmar dan Hinsa Siburian. “Mereka menyiapkan acara ini, sehingga saya tergerak untuk hadir memberikan motivasi kepada para generasi siswa-siswi SMA/SMK,” tukasnya.
Dia menyebut, untuk Humbahas, dirinya sampai merubah jadwal kerja, “Hanya supaya datang kemari, saya merubah jadwal kerja. Itu karena pak Dosmar dan pak Hinsa yang sudah menyiapkan acara. Saya baru tahu, Saya kagum para siswa begitu antusias mengikuti acara ini. Saya apresiasi pak Dosmar dan pak Hinsa yang menyelenggarakan kegiatan ini,” jelasnya.
Menurutnya, bahwa tekun itu tentu bekerja keras. “Kalian para siswa-siswi generasi mendatang agar tidak bekerja setengah hati. Sebab Tidak ada kesuksesan yang akan digapai tanpa kerja keras. Kalian juga harus memiliki hati yang baik untuk mencapai cita-cita,” ujarnya.
Katanya lagi, bahwa kedepan akan ada tantangan teknologi yang lebih canggih. Teknologi akan menjadi penting. Generasi milenial akan dijajah teknologi dan ekonomi.
“Orang batak umumnya pintar–pintar. Tapi kalau otaknya tidak diasah tidak mungkin jadi pintar. Pintar tapi tidak berkarakter, tidak ada gunanya. Sebab generasi masa depan harus berkarakter. Berkarakter itu adalah setia pada janjimu, setia pada atasan, setia pada teman dan setia pada banyak hal. Dalam keadaan sulit ataupun senang. Ingat nasehat saya ini, kalau itu engkau lakukan, kamu akan menjadi orang yang pantas didorong, dilindungi dan pantas menjadi patner,” ujarnya.
Dia mencontohkan, Kabupaten Morowali, salahsatu kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sulteng). Saat ini, Morowali salahsatu pusat Industri teknologi nomor lima di dunia. Jumlah pegawai disana sekitar 31 ribu orang. Orang Cina sebagai ahlinya sekitar 3 ribu orang.
Saat ini, mereka tengah memainkan revolusi teknologi. Hebatnya, mereka perang dagang dengan Amerika sehingga mereka mencari patner di tempat lain, seperti Tingkok, Jepang dan Prancis. Mereka membuat loncatan teknologi robotik yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.
“Kemajuan yang luar biasa, mari kita ajak anak muda Morowali dan anak muda dari daerah lainnya untuk melakukan apa yang disebut lift form (loncatan katak) atau loncatan teknologi dan ini demi kemajuan Indonesia,” katanya memotivasi para siswa SMA/SMK.
Dia juga menyebut bahwa generasi milenial merupakan bagian dari teknologi. Caranya bagaimana, bejar dengan baik, menjadi pribadi yang baik, berdoa dan mampu mengucap syukur. "Dan yang paling penting. Jika engkau telah sukses dan berhasil, jangan lupa dengan orang tuamu. “Karena orang tuamu yang pertama mendukungmu untuk menggapai cita-citamu,” pungkasnya. (and)