
Pemudik datang dari Jambi ini tidak hanya menjalani Karantina namun untuk menjaga pandangan negatif keduanya dinikahkan hanya disaksikan tokoh adat dan masyarakat dengan 'Pasu Pasu Raja' . PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Harus Dikarantina, Perantau Desa Pantis dari Zona Merah Takut Mudik
TAPANULI UTARA - Ketegasan protokol kesehatan diterapkan Desa Pantis, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara membuat perantaunya takut mudik. Ketegasan Desa Pantis sesuai imbauan Bupati Taput Nikson Nababan menggaungkan karantina bila ada perantau atau pemudik dari zona merah.
Terbukti, ada dua orang bukan terdaftar sebagai warga Desa Pantis namun karena orang tuanya bertempat tinggal di Desa itu harus menjalani karantina di salah satu gedung Sekolah Dasar di Dusun Hutabarat.
Bahkan, pasangan yakni Alex R Hutabarat (32) dan Yuliyana (24) yang mengaku berpacaran datang dari Jambi tanggal 9 Mei 2020 harus dikarantina. Selain itu, untuk menjaga hal dan pandangan negatif kedua pasangan mengaku tinggal serumah di Jambi dinikahkan dengan ' Pasu Pasu Raja'.
Alex R Hutabarat kepada palapapos.co.id, Kamis (21/5/2020) membenarkan dia dan pacarnya Yuliyana tiba di kampung kelahirannya akibat tidak sanggup lagi bertahan hidup di Jambi.
“Saya bekerja sebagai buruh kebun sawit disana, namun saya tidak sanggup lagi akibat dampak Covid-19 makanya saya putuskan pulang kampung," kata Alex.
Alex mengatakan siap dan taat atas protokol kesehatan berlaku di Taput. “Tujuan saya pulang untuk menikah dengan pacar saya dan akan tinggal disini seterusnya," pungkasnya.
Kades Pantis Pahae Julu Abdi Ronny Tambunan membenarkan pola karantina tegas dilakukan guna memutus mata rantai Covid-19.
“Seperti pasangan ini, kita karantina selama 14 hari dan Sabtu mereka sudah bisa keluar. Dan sebelum masuk kita cek kesehatannya dengan benar, bahkan kita nikahkan untuk menjaga pandangan negatif warga disaksikan tokoh adat, masyarakat, Bhabinsa serta Bhabinkamtibmas," kata Abdi Ronny Tambunan.
Pola karantina dilakukan bukan hanya bagi perantau yang mudik, namun warganya pergi ke zona merah wajib dikarantina.
“Kemarin baru kita keluarkan warga kita lima orang dari Karantina karena bepergian ke daerah zona merah. Kita suplai mereka makanan selama disini menggunakan Dana Desa," ujarnya.
Pola Karantina yang diterapkan Desanya berdampak positif bagi pemudik. “Biasanya jelang hari raya pemudik kita membludak namun saat ini mereka enggan mudik karena bila mudik kita Karantina 14 hari, jadi mereka mengurungkan niatnya," pungkasnya. (als)