
Lokasi TPT yang berada dilintasan Jalinsum Pahae-Sipirok, tepatnya Desa Lobu Pining nyaris ambruk. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Dikerjakan di Era Jokowi Periode Pertama, TPT Milik Balai Jalan Nasional di Jalinsum Pahae-Sipirok Nyaris Rubuh
TAPANULI UTARA - Warga Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara, sangat mengapresiasi pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) jalan negara yang berada di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Pahae-Sipirok.
Warga menuturkan, luapan air maupun longsoran tanah yang berasal dari Jalinsum tidak akan menghantam areal persawahan yang berada tepat dibawah jalan. Namun, harapan itu mulai sirna dikarenakan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang diperkirakan selesai bulan Juli lalu, dikhawatirkan tidak bertahan lama.
"Baru beberapa bulan selesai dikerjakan, ternyata sudah berlubang lagi. Kami menduga pembangunannya terkesan asal dikerjakan, buktinya tembok penahan jalan tersebut mulai retak," kata warga Desa Lobu Pining Amon Simorangkir, Senin (28/10/2019).
Selain itu juga, Amon mengatakan, jika tidak ditanggulangi maka kerusakannya akan semakin parah. "Jika tidak ditangani, maka persawahan kami yang berada dibawah jalan akan dihantam longsoran seperti sebelumnya," katanya.
Sementara itu, Kades Desa Lobu Pining Maniur Simorangkir berharap instansi penanggung jawab proyek pembangunan TPT tersebut menegur kontraktornya.
"Masa baru hitungan bulan, TPT-nya sudah mau jebol. Kami berharap segera ditangani karena sangat mengganggu persawahan warga yang berada dibawahnya," katanya.
Selain itu, jika tidak segera ditangani lubang yang berada dekat TPT, maka luapan air akan masuk menghantam tembok yang mulai retak.
"Saya duga tembok ini tidak akan bertahan lama melihat lubang yang menganga akan celah air masuk. Saya mohon instansi terkait segera menanganinya sehingga kerusakannya tidak semakin parah," harapnya.
Sementara itu, pihak Balai Jalan Nasional selaku yang punya wewenang atas pembangunan infrastruktur yang berada di Jalinsum Pahae-Sipirok hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi. (als)