
Satuan tenaga kependidikan di Taput mengikuti imbauan Bupati Nikson Nababan untuk memberikan dukungan moril maupun materil ke warga yang menjalani isolasi mandiri. PALAPAPOS/Alpon Situmorang
Antisipasi Warga Pulang Kampung, Pemkab Taput Jadikan Ruang Sekolah Tempat Isolasi Mandiri
TAPANULI UTARA – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara menjadikan ruang sekolah di 13 Kecamatan sebagai tempat isolasi mandiri untuk mengantisipasi warga Taput terpaksa harus pulang kampung akibat ketidakmampuannya hidup di perantauan.
“Saya minta dukungan kita semuanya, kita imbau warga jangan ada yang pulang kampung dulu demi memutus mata rantai Covid-19. Sudah ada protokol kesehatan jadi acuan, bila mereka datang masuk cek kesehatan bila kondisinya sehat, maka kita sarankan isolasi dan disiapkan tempat bagi mereka selama 14 hari,” kata Bupati Taput Nikson Nababan, Jumat (1/5/2020).
Bila dalam kondisi sakit, sebut Nikson ada standar protokol kesehatan untuk itu. “Kita sudah siapkan 50 ruangan di RSUD Tarutung bila ada hasil skrining awal Rapid Test reaktif positif, bagi yang sehat itulah guna ruangan sekolah yang kita hunjuk," ungkapnya
Nikson mengatakan bila ada warga Suspect ataupun warga ODP dan PDP itu bukan aib.
“Itu bukan aib, Virus Korona menyerang siapa saja tidak kenal apa agamamu, sukumu, rasmu. Kita semua bersaudara, jangan karena itu jadi renggang rasa persaudaraan apalagi Taput masih diikat Dalihan Natolu," pungkasnya.
Terkait kebijakan Bupati meminta sekolah dijadikan ruangan isolasi bagi warga yang pulang kampung ataupun orang tanpa gejala. Kepala Dinas Pendidikan Bontor Hutasoit membenarkan sekolah yang ada di 13 kecamatan telah dipersiapkan.
“Hanya dua Kecamatan sekolahnya tidak dijadikan tempat isolasi yakni Siatas Barita dan Simangumban," kata Bontor Hutasoit.
Bahkan itu sudah termasuk bila ada sekolah hendak dijadikan satu Desa tempat isolasi. “Sebenarnya mereka menjalani isolasi bila pulang kampung bukan karena sakit namun itulah SOP yang wajib dilakukan ditengah Pandemi Covid-19," tambahnya.
Bontor mengatakan pihaknya sebagai satuan pendidikan telah meminta Kepala Sekolah dan guru ikut mendukung.
“Bahkan sejak dihunjuk ruangan sekolah tempat isolasi, para guru kita ikut mendukung dengan memberikan bantal, tikar maupun makanan penguat imunitas untuk dipakai warga yang menjalani isolasi," katanya.
Bontor meyakini bila semua melakukannya dan saling mendukung Pandemi Covid-19 dapat dilewati.
“Seperti kata Pak Bupati jangan hanya karena Covid-19 nilai persaudaraan yang diikat Dalihan Natolu sirna," pungkasnya. (als)