Anggota DPRD Kota Bekasi, Janet Aprilia Stanzah Akui Masih Banyak Keluhan Soal PPDB
KOTA BEKASI - Anggota DPRD Kota Bekasi, Janet Aprilia Stanzah menyatakan saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kepada dirinya mengenai pendidikan. Pasalnya setiap memasuki masa penerimaan siswa baru, hampir mayoritas warga tidak bisa bersekolah di SD Negeri ataupun SMP Negeri.
"PPDB Online sudah mulai, orang tua murid sudah cemas akan anak anaknya yang ingin masuk sekolah SMP Negeri. Sekolah negeri adalah sekolah yang biaya operasionalnya banyak dibantu oleh pemerintah karenanya harus semaksimal mungkin dapat menampung anak berprestasi dan tidak mampu. Kalau bisa 70 persen dari kuota bangku harus diisi oleh anak dari keluarga kurang mampu yang berprestasi, baik prestasi akademis maupun prestasi non akademis," ucapnya kepada Palapapos.co.id
Lebih lanjut, perempuan yang juga menjabat sebagai anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi itu mengungkapkan perlu adanya sinergitas antara legislatis dengan eksekutif dalam menghadapi persoalan yang kerap terjadi setiap tahun nya.
"Dinas Pendidikan Kota Bekasi harus mampu melaksanakan proses PPDB online dengan baik. Komposisi penerimaan anak didik dari penjaringan jalur zonasi, jalur prestasi dan jalur afirmasi harus diawasi dengan seksama oleh anggota legislatif khususnya Komisi IV DPRD Kota Bekasi," katanya, Jum'at (24/5/2024).
Lebih lanjut, ia pun menegaskan jangan sampai ada pergeseran kepada masyarakat yang sudah berhasil mengikuti PPDB online dengan jalur zonasi.
"30 persennya kursi untuk anak didik yang masuk dari jalur zonasi. Pastikan jangan terjadi pergeseran titik koordinat. Banyak keluhan rumah anak didik di belakang tembok sekolah, tapi malah tidak bisa masuk zonasi," tegasnya.
Selain itu, ia pun mengimbau kepada pemerintah untuk bekerja secara ikhlas dan maksimal untuk kepentingan masyarakat.
"Saya mengimbau agar Pemerintah Kota Bekasi bekerja dengan hati. Bukan mencari keuntungan pribadi dalam hal membantu anak-anak untuk dapat pendidikan dengan baik karena hanya dengan pendidikan, kebodohan dan kemiskinan bisa diberantas," tutupnya.
Penulis : Yudha.