
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi (kiri) menerima cinderamata dari Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi (kanan). PALAPAPOS/Nuralam
Wali Kota Bekasi Pelajari Program Gerakan Peduli Yatim di Bengkulu
BEKASI - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi didampingi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kemasyarakatan, Asda 1 beserta Kepala Perangkat Daerah melakukan kunjungan kerja ke Kota Bengkulu, 11-12 Maret 2020, untuk mempelajari program Gerakan Peduli Yatim (GPY) yang telah diterapkan di Kota Hadits.
Dalam kunjungannya Wali Kota Bekasi disambut langsung Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi dengan tarian budaya adat Kota Bengkulu.
Gerakan Peduli Yatim yang akan diterapkan Pemerintah Kota Bekasi bertujuan untuk memastikan para anak Yatim mendapatkan hak yang sama melalui uluran tangan kepedulian para pejabat di Pemkot Bekasi untuk memberikan bantuan dan menjadi orang tua asuh dari anak yatim.
Rahmat Effendi mengatakan, seluruh anak yatim di Kota Bekasi, harus mendapatkan kebahagiaan untuk kehidupannya sebagaimana mestinya dengan kehidupan yang tentram dan mendapatkan kebahagiaan.
“Seluruh anak yatim yang ada di Kota Bekasi berhak memiliki harapan sama seperti anak-anak lainnya yang mendapatkan kebahagiaan, baik pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan," kata Rahmat Effendi.
Untuk itu, lanjut dia, pemerintah harus hadir memberikan harapan dan kebahagiaan dengan tidak memandang suku dan agama.
Selama ini, katanya, banyak anak yatim terabaikan kebahagiaannya maka pemerintah harus hadir memberikan kepastian 100% anak yatim mendapatkan kebahagiaan dan masa depan yang cerah dengan mendapatkan orang tua angkat memperhatikan setiap kebutuhan mereka.
Selain itu, melalui GPY, katanya, diharapkan dapat membangun kebersamaan dan silatuhrahmi di antara seluruh umat beragama di Kota Bekasi. Hal itu dimaksud agar kondisi aman, tentram dan terjalin suatu keharmonisan umat beragama berjalan dengan baik.
Saat ini, jumlah keseluruhan anak yatim di Kota Bekasi sebanyak 2.500. Tugas orangtua asuh di antaranya memastikan semua kebutuhan sekolah, menyantuni setiap bulan.
“Memang semua yang diberikan ini tidak mencukupi kebutuhan mereka akan tetapi bisa mengubah pemikiran mereka yang selama ini tidak ada yang memperhatikan kemudian sekarang ada yang perhatian kepada mereka,” katanya.
Nantinya seluruh pejabat di Kota Bekasi akan mengambil bagian untuk menjadi orang tua asuh bagi anak yatim. Selain itu, warga Kota Bekasi yang memiliki rezeki lebih dapat mengambil peran sebagai orang tua asuh melalui program GPY. (lam)