Kadistan Taput SEY Pasaribu di aula kantor Camat Pahae Julu mendampingi Komisi B DPRD dalam rangka maraknya virus Hog Cholera menyerang ternak Babi. PALAPA POS/Alpon Situmorang

Putus Penyebaran Virus Hog Cholera, Kadistan Taput Minta Ternak Mati Dikubur

TAPUT - Dinas Pertanian mendampingi Komisi B DPRD Tapanuli Utara melakukan kunjungan kerja, Jumat (1/11/2019), dalam rangka menyikapi maraknya penyebaran virus Hog Cholera.

Kunjungan Komisi B dibagi berdasarkan Daerah Pemilihan (Dapil) yakni Dapil 1 di aula Kantor Camat Siatas Barita dihadiri Camat Siatas Barita, Tarutung dan Adian Koting serta seluruh Kades dan PPL.

Untuk Dapil 2 dipusatkan di Kantor Camat Pagaran dihadiri Camat Sipoholon, Camat Parmonangan, Camat Pagaran para Kepala Desa dan PPL.

Sedangkan Kunker ke Dapil 4 di aula Kantor Camat Pangaribuan yang dihadiri Camat Pangaribuan, Camat Sipahutar, Camat Garoga, para Kades dan PPL.

Sementara itu, untuk Kunker Dapil 5 di aula Kantor Camat Pahae Julu dihadiri Camat Pahae Julu, Camat Pahae Jae, Camat Purbatua, Camat Camat Somangumban, para Kades dan PPL.

Kadis Pertanian SEY Pasaribu kepada palapapos.co.id membenarkan Kunker dilakukan dalam rangka penanggulangan dan pencegahan wabah Hog cholera yang menyerang ternak Babi di Kabupaten Tapanuli Utara.

“Momen itulah kita gunakan selain mendampingi Kunker Komisi B juga menegaskan Distan terus memantau perkembangan wabah Hog cholera," katanya.

SEY juga menyebutkan, pihaknya secara intens melakukan vaksinasi ke seluruh ternak yang masih sehat (belum tertular).

“Kita giat melaksanakan pengobatan terhadap ternak yang tertular, mengedukasi masyarakat agar mampu memvaksin sendiri ternaknya," ujar dia.

SEY meminta kepada peternak untuk melakukan desinfeksi kandang, mengubur ternak yang mati. “Itulah salah satu cara memutus mata rantai penyebaran virus Hog Cholera dengan tidak membuang ke sungai tapi menguburnya," katanya.

Lanjut SEY menginformasikan ternak yang terserang Hog Cholera aman dikonsumsi manusia (Hog cholera hanya menyerang ternak Babi). "Aman untuk dikonsumsi dan tidak menular ke manusia tapi harus dimasak dengan matang," tambahnya.

Karena penyebarannya masive, SEY mengatakan akan segera melatih seluruh PPL bagaimana cara melakukan vaksinasi. “PPL dapat digerakkan untuk melaksanakan vaksinasi massal mengacu terbatasnya petugas peternakan hanya 26 orang," kata dia.

Kepada Camat, SEY berharap perannya memantau para penjual daging di wilayahnya (secara khusus yang memasukkan Babi dari luar daerah Taput).

“Kita juga meminta pedagang agar tidak menjual daging babi yang sudah tertular dan sebelum dipotong terlebih dahulu dicheck oleh petugas peternakan," kata SEY seraya meminta Kades bersama PPL mendata seluruh ternak Babi di wilayahnya agar divaksin. (als)

Previous Post Wali Kota Berikan Penghargaan Kepada Personil Poldasu dan Polres Tebing Tinggi
Next PostKades Adiankoting Bangun Jembatan Penghubung ke Lahan Pertanian