Politisi PAN Usul Penambahan Pelajaran Agama Terkait Maraknya Aksi Demo Pelajar
BEKASI - Banyaknya aksi anarkisme yang dilakukan para pelajar, salah satunya gerakan demonstrasi secara masif di Jakarta dan berbagai wilayah yang berujung anarkis, disinyalir akibat minimnya penanaman akhlak kepada para siswa di sekolah.
Anggota Fraksi PAN DPRD Kota Bekasi, Aminah mengakui mata pelajaran agama di sekolah sangat minim. Sehingga pembentukan akhlak bagi siswa di sekolah tidak berjalan dengan baik.
Ia meminta Dinas Pendidikan maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperhatikan persoalan ini.
"Saya menyoroti minimnya pelajaran tentang agama khususnya menyangkut akhlak. Pendapat saya seperti dipersempit," kata Aminah kepada palapapos.co.id, Selasa (1/10/2019).
Menurut wanita yang berbekal sarjana pendidikan ini, pemerintah segera mengeluarkan kebijakan menambah jam pelajaran atau penambahan ekstrakurikuller minimal dua jam di sekolah dengan materi pendidikan agama dan penerapan akhlak.
"Meskipun hanya dua jam berupa pelajaran tambahan atau ekskull, menurut saya harus ditambah," imbuhnya.
Selain mata pelajaran agama, Aminah mengakui, banyak persoalan lain yang terjadi dalam dunia pendidikan. Hanya saja, Aminah enggan mengurai lebih jauh mengenai problem tersebut.
"Saya tahu kekurangan di dunia pendidikan, karena saya sebelumnya menjadi guru lebih dari 10 tahun," kata Aminah mengungkap salah satu kekurangan Dinas Pendidikan adalah fasilitas ruang kelas baru di beberapa sekolah di wilayah Jatiasih.
Politisi yang berasal dari daerah pemilihan Jatiasih dan Jatisampurna ini tidak mengelak apabila ia ditempatkan di Komisi IV DPRD Kota Bekasi. Hal itu dianggapnya sejalan dengan basiknya yang pernah mengajar belasan tahun di sekolah serta wawasan tenyang dunia pendidikan.
"Basic saya pendidikan, saya siap ditempatkan dimana saja. Tetapi saya banyak mendapat dukungan untuk duduk di Komisi IV dari luar, seperti sekolah dan lainnya," tandasnya. (lam)