TAPANULI UTARA - Gencarnya sosialisasi KB dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Taput memicu meningkatnya akseptor.

Peningkatan jumlah akseptor aktif KB dibenarkan Kadis DPPKBP3A Sudirman Manurung, di ruang kerjanya, Selasa (26/11/2019). Kata dia, dibandingkan tahun 2018 peningkatan peserta KB bagi pasangan usia subur (PUS) mencapai 65,18 persen.

“Kalau persentase sudah naik dibang tahun sebelumnya yakni 64,87 persen. Persentase capaian peserta KB aktif kita sudah capai standar nasional 65 persen,"ungkapnya.

Sudirman memaparkan dari target pasangan usia subur yang ikut program KB baik itu IUD, MOW, MOP, Kondom, Implan, Suntik dan Pil berada berjumlah dikisaran 21.500 peserta dari 32.988 peserta.

“Ini masih tersisa lagi kita bekerja di Desember, dengan sosialisasi ke desa dan penetapan kampung KB, kita yakin persentasenya naik minimal 1 digit," katanya.

Selain itu Sudirman menjelaskan lebih jauh, banyak warga berpikir pembinaan kampung KB sebatas pelayanan kontrasepsi.

“Ada 20 kampung KB yang menjadi sasaran program ini, dan bukan sebatas pelayanan alat kontrasepsi namun juga pembinaan agar mereka sejahtera hidupnya," tambahnya.

Pembinaan itu dilakukan bagaimana meningkatkan kehidupannya dari berbagai sektor baik pelatihan, sosialisasi, pelatihan, pengenalan dan pembinaan secara berkesinambungan.

“Selain pelayanan, kita juga melatih dan membina pasangan usia subur bagaimana meningkatkan perekonomiannya melalui pelatihan di kampung-kampung KB yang dihunjuk," pungkasnya. (als)