
Jaket pelampung dibiarkan tergantung karena penumpang kapal bermotor masih enggan mengenakan barang yang jadi standar keselamatan dalam perjalanan antar pulau. PALAPAPOS/Jes Sihotang
Penumpang KM Bermotor Enggan Gunakan Jaket Pelampung
SAMOSIR - Kendati pihak pengusaha Kapal Bermotor (KM) dari Tomok Pulau Samosir lintas Danau Toba tujuan Parapat (Simalungun) dan Ajibata (Tobasa) menyediakan jaket pelampung (life jacket) dikapal masing-masing, ternyata justru jarang dipergunakan penumpang di dalam kapal, seperti terpantau pada Rabu (21/11/2018) pukul 14.30 Wib. Jaket pelampung itu justru dibiarkan menyangkut begitu saja di besi terpal kapal.
Terkait jaket pelampung yang disediakan namun tidak dipergunakan penumpang, menurut salah seorang penumpang M Sinaga (35) kepada palapapos.co.id menuturkan, jika cuacanya baik tidak jadi kewajiban untuk memakai jaket pelampung. Namun, sambungnya, jika kondisi perjalanan menyebabkan kapal bergoyang maka jaket pelampung itu langsung dipakai.
Sementara itu, penumpang lainnya J Sitanggang (28) menambahkan, terkait jaket pelampung yang disediakan pemilik kapal dan pelampung bantuan dari berbagai pihak, dirinya mengapresiasi ketersediaan barang tersebut.
Namun yang terpenting, tegasnya, SOP kapal yang sudah mulai baik tetap dipertahankan agar keyakinan penumpang dan keselamatan penumpang tetap terjaga selama dalam perjalanan. "Hanya saja saya lihat, P3K di sebagian kapal bermotor masih banyak yang kurang, dan itu sangat penting manakala ada penumpang atau wisatawan yang butuh pertolongan," katanya.
Ditambahkannya, untuk daftar penumpang atau manifest juga tetap dipertahankan agar jumlah penumpang dan volume sepeda motor yang diangkut tetap sesuai standar. "Ini dilakukan agar kita sama-sama selamat, baik sebagai penumpang maupun sebagai pengusaha kapal, sebab sebagai pengusaha kapalpun tentu takkan mau kapalnya mengalami musibah," tandasnya. (jes)