Manajer Operasional La Vista Therapy, Rahmad (jas hitam) membeberkan bukti perizinan yang telah dimiliki. PALAPA POS/Nuralam

Penolakan Warga Dianggap Janggal, La Vista dan Skies Karaoke Duga Ada Persaingan Usaha

BEKASI – Manajemen La Vista Therapy dan Skies Karaoke mensinyalir adanya dugaan keterlibatan pihak lain sebagai persaingan usaha atas penolakan warga Kelurahan Pekayon terhadap kedua tempat hiburan tersebut.

Manajer Operasional La Vista Therapy, Rahmad mengaku heran dan ada kejanggalan dengan surat penolakan warga atas keberadaan tempat usahanya. Rahmad mengklaim mengantongi seluruh perizinan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah.

Selain itu, pihaknya juga mengaku telah bersosialisasi kepada warga sekitar sebelum dilakukan soft opening pada 11 November 2019.

“Kita sudah adakan pertemuan dengan warga sebelum soft opening. Tetapi saat pertemuan yang dihadiri oleh Ketua RW dan Ketua RT, mereka tidak menyinggung hal apapun. Tiba-tiba kita menerima surat penolakan,” kata Rahmad, Sabtu (16/11/2019).

Kecurigaan Rahmad, bukan tanpa alasan. Sebab, di lingkungan dan RW yang sama, terdapat lokasi Spa & Massage jaraknya tidak jauh dari La Vista Therapy.

“Kalau warga mau komplain atas keberadaan kami, kenapa tempat yang lain tidak dipersoalkan. Padahal mereka lebih vulgar dari pelayanan kami,” ujar Rahmad menyinggung keberadaan Grand Surya yang start lebih lama namun tidak mendapat penolakan warga.

Baca Juga: MUI Sebut Haram, Kapolres Ancam Police Line La Vista Therapy dan Skies Karaoke

Menyinggung perizinan, Rahmad membeberkan sejak dua tahun sebelum dilakukan soft opening, pihaknya sudah mengantongi izin. Ia menantang pihak lain untuk mengkonfrontir apabila yang menjadi penyebab penolakan adalah perizinan.

“Kita ini cabang My Place yang punya merk. Artinya, sebelum kita mulai operasional, semua perizinan sudah diselesaikan. Berbeda dengan tempat lain yang sudah buka lebih dulu dan perizinan menyusul. Kalau mau hitung rugi, ya kami rugi. Tetapi ini sebagai bentuk keprofesionalan dan ketaatan La Vista terhadap pemerintah,” tegas Rahmad.

Sementara, Manajer Operasional Skies Karaoke, Randi menduga adanya persaingan usaha yang tidak sehat dibalik penolakan warga. Sebab, Rendi mengakui keberadaan Skies sudah berdiri sejak beberapa tahun lalu. Namun selama ini tidak pernah ada komplain atau penolakan dari warga sekitar.

“Aneh kenapa Skies dibawa-bawa kalau yang menjadi keberatan warga adalah La Vista. Kan Skies berdiri sudah lama dan sejauh ini kondusif, tiba-tiba kami dapat penolakan warga,” kata Randi.

Mengenai kelengkapan perizinan, Randi mengklaim Skies Karaoke adalah satu-satunya tempat hiburan malam yang memilki dokumen perizinan terlengkap selayaknya standarisasi hotel berbintang.

“Kita itu satu-satunya tempat karaoke dengan fasilitas dan perizinan hotel berbintang. Semua izin termasuk izin penjualan miras Tipe A, B dan C kita punya dan bisa dilihat di lobby utama,” katanya.

Guna melerai konflik agar tidak meruncing, Kasatpol PP Kota Bekasi, Abi Hurairah memfasilitasi warga dengan pihak La Vista Therapy dan Skies Karaoke untuk duduk bersama mencari solusi.

Baca Juga: Diduga Belum Berizin, La Vista Therapy dan Skies Karaoke Dikomplain Warga

Kepada palapapos.co.id, Abi Hurairah menjelaskan, penolakan warga hanya dilandasi kekhawatiran akan terjadinya prostitusi di dalam tempat spa. Hanya saja, pemerintah tidak bisa menindak apabila tidak ada pelanggaran yang dilakukan.

"Dasarnya dari surat penolakan warga. Tetapi didalamnya tidak dijelaskan apa dan kenapa menolak. Jadi warga mengkhawatirkan terjadinya prostitusi dan prilaku menyimpang dalam syariah Islam," kata Abi Hurairah, Senin (18/11/2019).

Abi menjelaskan kepada warga bahwa Pemerintah Kota Bekasi tidak bisa menindak pihak mana pun, apabila keberadaan La Vista Therapy dan Skies Karaoke tidak memiliki dasar yang kuat, seperti tidak mengantongi izin atau kebenaran adanya prostitusi.

"Kita tidak bisa main tutup, kan mereka (La Vista dan Skies) sudah berinvestasi. Kecuali memang benar adanya prostitusi sebagaimana kekhawatiran warga, baru bisa ditutup," kata Abi Hurairah.

Ia khawatir apabila tindakan pemerintah menutup La Vista Therapy hanya berdasar kekhawatiran warga. "Ini bisa jadi preseden buruk nantinya," tegasnya.

Meski begitu, Abi menganjurkan agar pengelola La Vista Therapy dan Skies Karaoke melakukan komunikasi kepada warga untuk menjelaskan keberadaan usaha mereka.

"Kepada pengusaha saya sampaikan, sekarang ada masyarakat yang komplain. Pertanyaannya selama ini merangkul masyarakat atau tidak, tetapi tidak. Seharusnya dimana kaki dipijak disitu langit dijunjung, artinya disitu kita hargai masyarakat sekitar. Ada kulo nuwun atau silaturahmi ke warga setempat agar semua bisa baik," pungkasnya. (lam)

Previous Post Satpol PP Kota Bekasi Jaring PMKS Di Bawah Umur
Next PostWali Kota Buka Bimtek Simda dan Launching Buku Tebing Tinggi Culinary