Pengumuman Menpan-RB, Rekrutmen CPNS Taput untuk 249 Formasi
TAPANULI UTARA - Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2019 ini sebanyak 249 formasi.
Hal itu diketahui berdasarkan pengumuman Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN & RB) bernomor B/1069/M.SM.01.00/2019 tentang informasi penerimaan CPNS tahun 2019 di lingkungan pemerintah pusat dan daerah sebagaimana yang diunggah di website Menpan-RB dengan alamat www.menpan.go.id.
Namun dalam pengumuman hanya memuat jumlah atau belum menjelaskan formasi apa saja yang direkrut. Selain itu, dalam pengumuman dijelaskan, penerimaan CPNS 2019 dibuka untuk 68 kementerian/lembaga dan di 462 Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sedangkan pendaftaran direncanakan dimulai sejak 11 November 2019 secara online melalui SSCASN BKN. Sementara untuk seleksi kompetensi dasar dilaksanakan Februari 2020 dan seleksi kompetensi bidang pada Maret 2020, dan untuk pengumuman lebih lanjut terkait syarat pendaftaran dan hal lainnya akan diumumkan Badan Kepegawaian Negara dan instansi masing-masing.
Sebelumnya, Kepala BKD Taput Hotman Nababan saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara (Taput) ikut dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 ini. "Pemkab Taput ikut menerima CPNS tahun 2019 ini, tapi belum diumumkan. Karena masih menunggu syarat-syarat dan jadwal pendaftaran dari Menpan-RB/BKN. Agar pengumumannya nanti lengkap. Formasi apa saja yang dibutuhkan, syarat-syarat dan juga jadwal pendaftarannya," kata Hotman.
Ia menambahkan, BKD Taput juga sedang menugaskan stafnya untuk berangkat ke kantor Badan Kepegawaian Negara, guna mengikuti bimbingan teknik persiapan pelaksanaan pendaftaran dan seleksi. "Setelah bimteknya selesai, mungkin syarat dan jadwal pendaftarannya akan keluar, yang kemudian akan kita umumkan terbuka," paparnya.
Disinggung terkait jumlah formasi yang akan diterima, Hotman menjelaskan, formasi yang diterima pada tahun 2019 ini lebih didominasi untuk tenaga teknis.
"Kalau untuk tenaga medis tidak ada. Sebenarnya kita usulkan. Tapi di formasi yang disetujui tidak ada tenaga medis. Mungkin karena baru pengangkatan pegawai tidak tetap dari tenaga kesehatan, sedangkan untuk guru tidak banyak," terangnya. (eki)